Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bukan China, Ini 3 Negara yang Cetak Cuan Neraca Dagang dengan Indonesia

BPS mengungkap daftar 3 negara yang mencetak surplus neraca dagang dengan Indonesia pada Januari 2024.
Ilustrasi neraca perdagangan Indonesia. Foto udara suasana di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (8/9/2022). JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Ilustrasi neraca perdagangan Indonesia. Foto udara suasana di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (8/9/2022). JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan Indonesia mencatat surplus neraca perdagangan barang dengan sejumlah negara mitra dagang. Siapa sangka, cuan neraca dagang justru tak didapat RI dari China. 

Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar mengungkapkan pada Januari 2024, Indonesia mengalami surplus perdagangan barang terbesar dengan India yang mencapai US$1,38 miliar. Meski demikian, angka ini lebih rendah dari capaian surplus Desember 2023 yang senilai US$1,43 miliar. 

Surplus perdagangan Indonesia dengan India pada Januari 2024 tersebut berasal dari kinerja ekspor Tanah Air yang mencapai US$1,78 miliar sementara impor hanya senilai US$404 juta. 

“Surplus terbesar yang dialami oleh India didorong oleh komoditas bahan bakar mineral HS 27, lemak dan minyak hewani/nabati HS 15, serta bijih logam, terak, dan abu HS 26,” jelasnya dalam konferensi pers, Kamis (15/2/2024).  

Dalam dokumen BPS, Indonesia mengirim komoditas HS 27 dengan nilai mencapai US$570,3 juta. Sementara Indonesia hanya mengimpor komoditas tersebut dari India senilai US$3,5 juta. 

Berbeda dengan perdagangan Indonesia ke AS yang surplus senilai US$1,21 miliar, berasal dari impor yang mencapai US$777 juta dan ekspor yang lebih tinggi senilai US$1,99 miliar.  

Utamanya ditopang oleh mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya (HS 85). Komoditas tersebut tercatat mendatangkan keuntungan bagi Indonesia senilai US$250 juta.  

Cuan yang cukup besar dari perdagangan dengan AS juga tercatat pada komoditas pakaian dan aksesorisnya (bukan rajutan) kode HS 62 yang surplus US$200 juta. Sementara pakaian dan aksesorisya (rajutan) kode HS 61 surplus US$175 juta. 

 Negara ketiga yang menyumbangkan surplus terbesar terhadap neraca perdagangan nonmigas adalah Filipina, senilai US$629 juta. Indonesia tercatat banyak mengekspor kendaraan dan bagiannya (HS 87) ke Filipina yang mencapai US$207,3 juta pada Januari 2024. 

Kemudian diikuti oleh ekspor bahan bakar mineral (HS 27) dengan nilai US$164,7 juta, dan lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15) senilai US$42,4 juta. 

Adapun, neraca perdagangan secara umum tercatat melanjutkan tren surplus untuk 45 bulan beruntun atau sejak Mei 2020. 

Pada Januari 2024, surplus tercatat senilai US$2,02 miliar yang berasal dari ekposr dengan nilai US$20,52 miliar dan impor senilai US$18,51 miliar. 

 

Capaian ini lebih rendah dari rata-rata proyeksi konsensus ekonom Bloomberg yang berada di angka US$2,74 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper