Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menetapkan alokasi belanja untuk perlindungan sosial (perlinsos) atau bansos sebesar Rp496,8 triliun untuk APBN 2024.
Ternyata, jumlah anggaran bansos 2024 lebih tinggi jika dibandingkan dengan alokasi anggaran untuk infrastruktur yang ditetapkan sebesar Rp423,4 triliun.
Berdasarkan publikasi Kementerian Keuangan, disebutkan bahwa anggaran perlindungan sosial yang digelontorkan pada tahun ini untuk mempercepat penurunan angka kemiskinan, juga untuk membangun SDM dalam jangka panjang.
Beberapa program prioritas yang ditetapkan untuk tahun ini, yaitu pertama, Program Keluarga Harapan untuk 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM).
Kedua, program bansos sembako untuk 18,8 juta KPM. Ketiga, yaitu asistensi rehabilitasi sosial bagi 38.000 anak, 32.600 lansia, dan 58.300 penyandang disabilitas.
Keempat, yaitu penyaluran bantuan iuran PBI JKN untuk 96,8 juta peserta, serta kelima, Program Indonesia Pintar (PIP) untuk 20,8 juta siswa dan Program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah bagi 1,1 juta mahasiswa.
Baca Juga
Selanjutnya, tiga program prioritas lainnya adalah penyaluran subsidi BBM sebanyak 19,58 juta kilo liter, penyaluran subsidi bunga KUR untuk 6,09 juta debitur, juga bantuan langsung tunai (BLT) desa untuk 2,96 juta KPM.
Sebagaimana diketahui, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada awal pekan ini mengumumkan bahwa pemerintah akan kembali melanjutkan program bantuan pangan dan bantuan langsung tunai El Nino pada tahun ini.
Kedua program tersebut tidak tercantum dalam program prioritas perlinsos pemerintah yang telah ditetapkan sebelumnya.
Airlangga mengatakan, bantuan pangan berupa beras 10 kg akan disalurkan hingga Juni 2024, sementara BLT El Nino yang berganti nama menjadi BLT mitigasi risiko pangan akan disalurkan sebesar Rp200.000 untuk 18,8 juta penerima hingga Maret 2024.
“Bantuan langsung tunai dengan judul mitigasi risiko pangan untuk 3 bulan dan itu akan dievaluasi 3 bulan lagi dan 3 bulan pertama nanti diberikan sekitar bulan Februari yang besarnya Rp200.000 per bulan,” kata Airlangga.
Pemberian bansos pangan dan BLT ini kata Airlangga termasuk sebagai salah satu upaya pemerintah untuk mengendalikan laju inflasi pangan, di mana pemerintah pada tahun ini menargetkan inflasi pangan terjaga di bawah 5%.
Sementara itu, anggaran infrastruktur dalam APBN 2024 mencapai Rp423,4 triliun. Nilai tersebut naik dibandingkan anggaran dalam outlook APBN 2023 sebesar Rp399,6 triliun. Anggaran pembangunan infrastruktur tahun 2024 tersebut dialokasikan ke sejumlah sektor untuk menghasilkan hasil yang nyata.