Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPS: Beras hingga Bawang Picu Kenaikan Indeks Perkembangan Harga

BPS mencatat sejumlah komoditas pangan mulai dari beras hingga bawang mengalami gejolak harga pada pekan ke-4 Januari 2024.
Pedagang menata barang dagangannya di salah satu pasar di Jakarta, Senin (18/2023). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sejumlah komoditas pangan mengalami gejolak harga pada Januari 2024./ Bisnis - Eusebio Chrysnamurti
Pedagang menata barang dagangannya di salah satu pasar di Jakarta, Senin (18/2023). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sejumlah komoditas pangan mengalami gejolak harga pada Januari 2024./ Bisnis - Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sejumlah komoditas pangan mengalami gejolak harga dan menyumbang kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH) pada pekan ke-4 Januari 2024.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, BPS, Pudji Ismartini menyebut daging ayam ras, bawang merah, beras dan bawang putih menjadi komoditas utama penyumbang kenaikan IPH pada pekan ke-4 Januari. Adapun, cabai merah, cabai rawit dan telur ayam sudah mengalami penurunan harga di sebagian besar wilayah.

Dia menjelaskan, sampai dengan minggu ke-4 Januari 2024, rata-rata harga bawang putih mencapai Rp39.724 per kilogram atau terjadi kenaikan sebesar 5,85% jika dibandingkan dengan harga di Desember 2023 sebesar Rp37.588 per kilogram.

Meskipun terjadi kenaikan harga, tapi jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga bawang putih pada pekan ke-4 Januari 2024 justru berkurang menjadi 337 daerah dari sebelumnya pada pekan ke-3 Januari 2024 sebanyak 366 daerah.

"Kenaikan harga bawang putih tersebar di seluruh wilayah Indonesia," ujar Pudji dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, Senin (29/1/2024).

Sementara untuk komoditas bawang merah, kata Pudji, terjadi kenaikan harga hampir di setiap pekan Januari 2024. Adapun pada pekan ke-4 Januari 2024, harga bawang merah mencapai Rp37.732 per kilogram telah naik 14,47% jika dibandingkan harga rata-rata pada Desember 2023 sebesar Rp33.121 per kilogram.

Pudji mengatakan, untuk komoditas daging ayam ras pada pekan ke-4 Januari 2024 jika dibandingkan dengan rata-rata harga Desember 2023 mengalami kenaikan sebesar 3,1%. Harga daging ayam ras pada pekan ke-4 Januari 2024 sebesar Rp37.258 per kilogram, dan kenaikan harga terjadi di 228 kabupaten/kota.

"Secara spasial, kenaikan harga daging ayam ras yang tinggi sebagian besar terjadi di Sumatra dan Kalimantan," ungkapnya.

Lebih lanjut, Pudji menyebut bahwa secara nasional masih terdapat kecenderungan harga beras di minggu ke-4 Januari 2024 relatif naik dibandingkan rata-rata harga di Desember 2023.

Harga beras di pekan ke-4 Januari 2024 sebesar Rp13.995 per kilogram mengalami kenaikan 0,07% dibandingkan harga pada Desember 2023 sebesar Rp13.897 per kilogram. Bahkan, 167 kabupaten/kota tercatat masih mengalami kenaikan harga beras pada pekan terakhir Januari 2024.

"Kenaikan harga beras yang lebih dari 10% masih dijumpai di beberapa wilayah Sumatra, Kalimantan, dan Jawa," sebutnya.

Secara historis sejak 2020-2023, lanjut Pudji, cenderung terjadi inflasi pada Januari setiap tahunnya. Adapun komoditas pangan yang rajin bergejolak dan mengalami inflasi pada Januari sejak empat tahun terakhir yakni ikan segar, minyak goreng, cabai rawit, bawang merah, beras.

Pudji menjabarkan, secara nasional jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH) pada pekan ke-4 Januari 2024 turun dibandingkan pekan sebelumnya.

Jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan IPH pada pekan ke-4 Januari 2024 sebanyak 68 daerah, turun dari jumlah daerah yang mengalami IPH pada pekan ke-3 Januari sebanyak 75 daerah.

"Sebagian besar wilayah di Sumatra dan Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Maluku terindikasi terjadi penurunan IPH di wilayah tersebut," tuturnya.

Secara terperinci, BPS mencatat 10 kabupaten/kota yang mengalami kenaikan IPH tertinggi pada pekan ke-4 Januari 2024 yakni Sidrap Sulawesi Selatan dengan kenaikan IPH 5,44%; Kabupaten Hulu Sungai Utara di Kalimantan Selatan sebesar 4,05%; Kabupaten Majene di Sulawesi Barat sebesar 3,12%; Kupang di NTT sebesar 2,63%; Sleman di Yogyakarta sebesar 2,4%; Nias Utara sebesar 2,09%; Kabupaten Murung Raya di Kalimantan Tengah sebesar 2,04%; Kabupaten Timor Tengah Selatan di NTT sebesar 2,04%; Kabupaten Ngada di NTT sebesar 1,98%; dan Kabupaten Merangin di Jambi sebesar 1,91%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Rachmawati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper