Bisnis.com, JAKARTA – PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) tengah menyiapkan pemberlakuan skema tarif dinamis (dynamic pricing) untuk Kereta Cepat WHOOSH.
Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan, skema tarif dinamis ini sudah umum diberlakukan di berbagai industri, mulai dari perhotelan, penerbangan, hingga perkeretaapian seperti yang diberlakukan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero).
Dia mengatakan, saat ini rencana penetapan tarif dinamis ini masih terus digodok oleh KCIC. Dwiyana mengatakan, skema ini ditargetkan sudah dapat diterapkan pada tahun ini. Meski demikian, dia tidak memperinci waktu pasti penerapannya.
“Pokoknya segera diumumkan dalam waktu dekat, tahun ini rencananya,” jelas Dwiyana di Kompleks Parlemen, Jakarta pada Kamis (25/1/2024).
Dia menjelaskan, skema ini nantinya akan membedakan tarif kereta cepat berdasarkan jam sibuk (peak hour) dan nonsibuk (off peak hour). Dengan skema ini, penumpang berpotensi membayar ongkos yang lebih murah saat jam non sibuk dibandingkan dengan skema tarif yang berlaku saat ini.
Dwiyana melanjutkan, pihaknya juga telah memetakan pola pergerakan pengguna kereta cepat sejak mulai beroperasi pada 17 Oktober 2023. Dia menerangkan, periode jam sibuk Kereta Cepat WHOOSH dari Stasiun Halim ke Stasiun Tegalluar di hari biasa terjadi pada pagi hari hingga pukul 15.00 WIB.
Baca Juga
Sementara itu, aktivitas penumpang kereta cepat dari Stasiun Tegalluar ke Stasiun Halim akan sepi penumpang pada pagi hari hingga pukul 12.00 WIB.
"Kita harus tahu pola pergerakan penumpangnya agar tahu kapan menerapkan tarif tinggi, kapan tarif rendah. Yang penting pelayanannya maksimal,” pungkasnya.
Adapun, berdasarkan penelusuran dari laman resmi KCIC, tarif Kereta Cepat WHOOSH untuk keberangkatan Kamis (25/1/2024) dari Stasiun Halim ke Stasiun Tegalluar atau sebaliknya dibanderol Rp200.000 untuk kelas premium ekonomi, Rp450.000 untuk kelas bisnis, dan Rp600.000 untuk first class.
Sebelumnya, General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa membantah Kereta Cepat sepi penumpang, volume saat ini terbilang masih stabil. Eva mengatakan, rata-rata okupansi penumpang Kereta Cepat WHOOSH saat ini berada di atas 50%.
Secara terperinci, untuk hari biasa, volume penumpang rata-rata sekitar 60% hingga 70%. Sementara itu, untuk akhir pekan, tingkat okupansi Kereta Cepat bahkan dapat mencapai lebih dari 80%.
“Pada akhir pekan, untuk beberapa KA dengan jadwal keberangkatan favorit [tingkat okupansi] dapat mencapai 80%, bahkan lebih khususnya pada momen tertentu seperti saat libur bersama dan lainnya,” kata Eva.