Bisnis.com, JAKARTA – PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyebut banyak anggota DPR RI menggunakan layanan Kereta Cepat WHOOSH.
Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi menuturkan, saat ini WHOOSH telah menjadi alternatif moda transportasi pilihan masyarakat. Hal ini juga termasuk untuk kalangan pimpinan dan anggota DPR RI.
“Kereta Cepat ini yang pasti menjadi salah satu opsi moda yang digunakan oleh anggota DPR, termasuk Ibu Puan [Maharani, Ketua DPR RI],” kata Dwiyana di Kompleks Parlemen, Jakarta pada Kamis (25/1/2024)
Dia mengatakan jumlah pengguna Kereta Cepat WHOOSH dari kalangan anggota DPR mengalami kenaikan setiap harinya. Bahkan, dia mengatakan, ada beberapa anggota dewan yang menggunakan layanan kereta cepat 2 hingga 3 kali dalam 1 hari.
Menurutnya, salah satu penyebab kenaikan jumlah pengguna WHOOSH dari anggota DPR adalah mulai meningkatnya aktivitas politik di wilayah Bandung dan sekitarnya. Hal tersebut seiring dengan intensitas kampanye politik yang semakin tinggi jelang pemilihan umum pada 14 Februari 2024.
Selain itu, dia juga menilai anggota DPR memilih Kereta Cepat sebagai pilihan moda karena kecepatan dan kenyamanannya.
Baca Juga
“Tidak hanya untuk masalah kampanye. Ada juga untuk keperluan rapat, kunjungan kerja dan lain-lain menggunakan WHOOSH. Semua fraksi bahkan sepertinya yang menggunakan, karena saya mengantar beliau-beliau ini,” kata Dwiyana.
Adapun, pada hari ini, PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan KCIC menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dengan DPR RI.
Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan, nota kesepahaman ini akan menjadi landasan perusahaan dalam memberikan pelayanan keprotokolan di stasiun kereta api bagi pimpinan dan anggota DPR RI sesuai tugas dan fungsi masing-masing.
Didiek menjelaskan, layanan khusus yang termasuk dalam ruang lingkup nota kesepahaman adalah pelayanan di stasiun, penyambutan, pelayanan kedatangan, penyediaan ruang tunggu VIP, hingga tempat parkir.
"Ini penandatangan kedua atau ketiga bagi kami bersama DPR dan akan menjadi landasan pelayanan keprotokolan di stasiun kereta api bagi para pimpinan DPR,” jelas Didiek.