Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah mengingatkan ketidakpastian global masih akan berlangsung panjang pada tahun ini.
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyampaikan bahwa pertemuan pemimpin negara anggota G20 pada Desember 2023 melihat bahwa risiko perekonomian pada 2024 tetap tinggi, terutama akibat tensi geopolitik yang meluas.
“Dalam pertemuan Pak Menko [Airlangga Hartarto] mewakili Presiden pada Desember lalu secara virtual dengan pemimpin G20, mengindikasikan ketidakpastian global terutama terkait dengan tensi geopolitik masih akan panjang, terutama kalau melihat beberapa indikasi terakhir,” katanya dalam acara Economic Outlook, Kamis (25/1/2024).
Susiwijono menjelaskan, volatilitas yang tinggi tersebut juga tercermin dari proyeksi Bank Dunia bahwa pertumbuhan ekonomi pada 2024 akan mencatatkan laju yang paling lambat dalam 30 tahun terakhir.
Pertumbuhan ekonomi global pada 2024 diperkirakan sebesar 2,4%, lebih rendah dari tahun lalu yang sebesar 2,6%. Untuk jangka menengah, pertumbuhan ekonomi banyak negara berkembang juga lebih lemah.
Oleh karena itu, Susiwijono mengatakan bahwa risiko perekonomian akan tetap tinggi, termasuk akibat volatilitas harga komoditas global, baik karena disrupsi dari sisi logistik maupun karena faktor cuaca atau El Nino.
Baca Juga
Sejalan dengan itu, imbuhnya, laju inflasi global telah mencatatkan tren penurunan, tapi masih lebih tinggi dari rata-rata periode sebelumnya.
Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi domestik kata Susiwijono tetap baik dengan fundamental yang tetap kuat. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 diperkirakan tumbuh di atas 5%.
Pada 2024, pemerintah juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan mencapai 5,2%, yang didukung oleh tetap kuatnya konsumsi masyarakat dan investasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
