Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan konstruksi Jalan Tol Yogyakarta - Bawen ruas Banyurejo - Sleman bakal rampung pada awal 2025.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, menuturkan bahwa Ruas Sleman - Banyurejo telah dimulai pembangunannya pada awal 2022 dan ditargetkan selesai pada kuartal I/2025.
"Saya minta tahun ini progres fisiknya 85%, awal tahun 2025 ruas Banyurejo sudah selesai," kata Basuki dalam keterangan resminya, dikutip Senin (22/1/2024).
Sejalan dengan hal itu, Basuki menekankan kepada Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) untuk bisa merumuskan strategi percepatan, sehingga penyelesaian Tol Yogyakarta - Bawen, khususnya Seksi 1 Sleman - Banyurejo bisa tuntas konstruksinya tepat waktu.
Di samping itu, Menteri Basuki juga meminta pada kontraktor dan konsultan pengawas dapat mempercepat penyelesaian pekerjaan pembebasan lahan proyek tol Yogyakarta - Bawen.
Sebagai informasi, pembangunan Tol Yogyakarta-Bawen sepanjang 76,30 km terdiri dari 6 Seksi, yaitu Seksi 1 Sleman - Banyurejo sepanjang 8,25 km dengan progres lahan 81% dan konstruksi 72%.
Baca Juga
Selanjutnya, Seksi 2 Banyurejo-Borobudur sepanjang 15,26 km progres lahan sudah 84,44%, Seksi 3 Borobudur-Magelang sepanjang 8,08 km lahan 27,84%, Seksi 4 Magelang-Temanggung (16,26 km) lahan 1,3%, dan Seksi 5 Temanggung-Ambarawa (22,56 km) dengan pekerjaan lahan 0,9%.
Sementara itu, Seksi 6 Ambarawa-Junction Bawen terkoneksi Tol Semarang-Solo (5,21 km) saat ini progres pekerjaan lahan telah mencapai 65,79% dan konstruksi 4,41%.
Adapun, Seksi 2 Banyurejo - Borobudur menuju Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur sendiri akan segera dimulai lelang konstruksinya dan diperkirakan akan mulai konstruksi pertengahan April 2024.
Pembangunan jalan tol ini dilaksanakan oleh PT Jasamarga Jogja Bawen (JJB). Proyek yang digarap JJB tersebut bakal melintasi 2 Provinsi yaitu, Provinsi Jawa Tengah sepanjang 66,32 km dan Daerah Istimewa Yogyakarta sepanjang 8,80 km.
Ke depan, pembangunan jalan tol ini diharapkan dapat memperkuat posisi Yogyakarta dalam industri khususnya pariwisata yang akan semakin tumbuh dan berkembang dengan baik, sehingga akan meningkatkan peran Yogyakarta sebagai daerah untuk perkembangan ekonomi di Pulau Jawa bagian Selatan.