Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waspada! BI Wanti-Wanti Ekonomi Global 2024 Bakal Melambat

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi global pada 2024 berpotensi melambat meski ketidakpastian di pasar keuangan mulai mereda.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam Konferensi Pers Hasil RDG pada Rabu (17/1/2024)./ Dok tangkapan Youtube Bank Indonesia
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam Konferensi Pers Hasil RDG pada Rabu (17/1/2024)./ Dok tangkapan Youtube Bank Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mengingatkan bahwa pelemahan ekonomi global masih akan berlanjut tahun ini.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi global pada 2024 berpotensi melambat meski ketidakpastian di pasar keuangan mulai mereda.

“Ekonomi global diperkirakan tumbuh 3% pada 2023 dan melambat jadi 2,8% pada 2024,” katanya dalam konferensi pers, Rabu (17/1/2024).

Perry menjelaskan, perkembangan tersebut dipengaruhi oleh ekonomi Amerika Serikat (AS) dan India yang tetap kuat, didukung oleh konsumsi rumah tangga dan kinerja investasi.

Sementara itu, perekonomian China diperkirakan melambat seiring dengan konsumsi rumah tangga dan kinerja investasi yang tertahan akibat pelemahan sektor properti dan terbatasnya stimulus fiskal di negara tersebut.

Di sisi lain, Perry mengatakan bahwa laju inflasi negara maju masih berada di atas sasaran target. Sebaliknya, inflasi di China mengalami penurunan.

Kondisi ini menyebabkan suku bunga kebijakan di negara maju tetap tinggi, terutama Fed Funds Rate (FFR), suku bunga AS, tetap tinggi sepanjang semester I/2024.

Menurut BI, the Fed baru akan mulai memangkas suku bunga pada semester kedua 2024. Dengan perkembangan ini, tekanan terhadap pasar keuangan negara berkembang mulai mereda. 

Perry menambahkan, beberapa risiko global ke depan yang masih harus dicermati diantaranya berlanjutnya ketegangan geopolitik, pelemahan ekonomi di negara utama, serta kepastian waktu dan besarnya penurunan suku bunga moneter negara maju, khususnya FFR.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper