Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Begini Nasib Proyek LRT Bali, Menhub Budi Karya Buka-bukaan

Menhub Budi Karya menjelaskan soal nasib kelanjutan proyek LRT Bali yang dapat menjadi solusi dari masalah kemacetan.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. /Kemenhub
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. /Kemenhub

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut studi kelayakan atau feasibility study (FS) untuk proyek LRT Bali ditargetkan rampung pada pertengahan tahun ini.

Budi Karya mengatakan, pihaknya akan bertemu dengan Wakil Menteri Infrastruktur dan Transportasi Korea Selatan Mr. Sangwoo Park, pimpinan Korea National Railway (KNR) dan Eximbank untuk membahas kelanjutan kerjasama pembangunan LRT di Bali tahap 1 dari Bandara Ngurah Rai ke Central Park.

Dia mengatakan, LRT Bali akan menjadi transportasi massal berbasis rel pertama di Bali yang diharapkan dapat menjadi solusi dari masalah kemacetan. Dia menuturkan proses studi kelayakan telah dimulai pada awal Januari 2023

“Kita berharap Feasibility Study-nya yang sudah dimulai pada awal Januari 2023 lalu dapat diselesaikan pada pertengahan tahun 2024 ini,” kata Budi Karya dalam keterangan resminya, Selasa (9/1/2024).

Sebagai informasi, Budi Karya akan melakukan kunjungan kerja ke Korea Selatan (Korsel) dan China pada 9-13 Januari 2024. Dalam kunjungannya, dia akan menemui sejumlah pihak di kedua negara tersebut untuk membahas kerjasama di sektor perkeretaapian dan penerbangan.

Diberitakan sebelumnya, Menhub Budi Karya Sumadi blak-blakan soal tindak lanjut rencana pembangunan Light Rail Transit atau LRT Bali

Dia menyebut, pemerintah provinsi (Pemprov) dan pemerintah daerah (Pemda) Bali bakal menjadi pemegang saham mayoritas proyek LRT Bali sebesar 51%, sedangkan pemerintah pusat menjadi pemegang saham minoritas dengan besaran 49%. 

Menurutnya, pemerintah Bali telah menyepakati besaran kepemilikan saham pada proyek LRT Bali tersebut. 

"Jadi baik capital expenditure maupun operasional expenditure, Pak Gubernur Bali dan Pak Bupati Badung sudah bersedia menjadi penyangga mendanai capex," kata Budi Karya Desember 2023 lalu. 

Adapun, untuk skema pendanaan, Budi menuturkan, dapat dilakukan dengan berbagai operasi, termasuk Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Menurutnya, Korea Selatan sebelumnya telah menyatakan kesiapannya untuk membangun proyek LRT Bali itu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper