Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KKP Pasang Target Ekspor Rp131 Triliun, Intip Strateginya

KKP memasang target ekspor produk laut dan perikanan bisa mencapai Rp131 triliun pada 2029.
Karyawan menata ikan segar yang di pajang di salah satu super market di Jakarta, Rabu (9/9/2020). Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan menata ikan segar yang di pajang di salah satu super market di Jakarta, Rabu (9/9/2020). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan nilai ekspor produk kelautan dan perikanan sebesar US$8,5 miliar atau setara Rp131 triliun pada 2029 dan nilai perdagangan dalam negeri mencapai Rp796,93 triliun. Sejumlah strategi telah disiapkan untuk mencapai target tersebut.

Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Budi Sulistiyo menyampaikan, pihaknya tengah mempersiapkan strategi penguatan daya saing produk kelautan dan perikanan berbasis ekonomi biru.

Strategi tersebut mencakup aspek standarisasi, inovasi produk dan nilai tambah, penerapan ketertelusuran dan rantai dingin, pengelolaan logistik ikan, pemberdayaan usaha, akses pembiayaan dan investasi,  serta promosi dan akses pemasaran.

“Salah satu strateginya adalah menciptakan produk kualitas tinggi dan inovasi produk memenuhi standar pasar internasional dan menguasai pasar dalam negeri,” kata Budi dalam keterangan resmi, Rabu (27/12/2023).

Pemanfaatan teknologi pengolahan ramah lingkungan yang didukung dengan pemenuhan bahan baku sesuai standar, harga stabil dan wajar, serta penerapan sistem rantai dingin dan logistik ikan yang efisien, koneksitas, dan kompetitif juga menjadi salah satu strategi dalam memperkuat daya saing produk kelautan dan perikanan.

Strategi lainnya, adalah dengan menggerakan program bangga produk Indonesia. Program ini akan dilakukan melalui kegiatan bertajuk Tahun Tuna Indonesia 2024, Promosi Mutiara Perhiasan Resmi Nusantara, dan Sertifikasi Indikasi Geografis Ikan Hias Indonesia.

Di sisi lain, KKP akan menggelar diskusi bersama 300 pemangku kepentingan terkait dengan tema logistik, komoditas ikan hias dan mutiara, komoditas udang, komoditas rumput laut hingga terkait komoditas tuna.

Untuk itu, Budi berharap para pemangku kepentingan dapat menjadikan diskusi sebagai wadah untuk memberikan masukan dan koreksi terhadap pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan.

“Proses bisnis itu hulu – hilir, maka kita pun akan diskusi tentang pemasaran, logistik, dan pembiayaan usaha. Tolong dapat dicermati, apa yang perlu dikoreksi dan ditambahkan,” pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper