Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Diduga Halangi Demo Serikat Pekerja, Starbucks Didesak Buka Kembali 23 Gerai di AS

Starbucks diminta membuka kembali 23 gerai yang disinyalir ditutup tahun lalu untuk menghalangi kampanye serikat pekerja nasional.
Suasana gerai kopi Starbucks di San Francisco, California, AS, Kamis (22/7/2021) Bloomberg/David Paul Morris
Suasana gerai kopi Starbucks di San Francisco, California, AS, Kamis (22/7/2021) Bloomberg/David Paul Morris

Bisnis.com, JAKARTA - Serikat tenaga kerja Amerika Serikat (AS) menuntut Starbucks membuka kembali 23 gerai yang disinyalir ditutup tahun lalu untuk menghalangi demon serikat pekerja nasional. Desakan ini menjadi babak bukti tambahan baru atas tuduhan Starbucks menggunakan taktik buruh ilegal. 

Mengutip Reuters, Jumat (15/12/2023), direktur regional Dewan Hubungan Perburuhan Nasional (NLRB) dalam pengaduannya mengatakan bahwa delapan toko di AS telah membentuk serikat pekerja ketika mereka tutup. 

Kemudian, pekerja di lebih dari 360 dari 9.300 gerai Starbucks di AS telah memilih untuk bergabung dengan serikat pekerja sejak 2021, dan Starbucks menghadapi lebih dari 100 keluhan di NLRB, yang menuduh berbagai kegiatan anti-serikat yang melanggar hukum. 

Adapun, Starbucks membantah tindakan melanggar hukum dan mengatakan bahwa mereka menghormati hak pekerja untuk memilih apakah akan berserikat atau tidak.

Dalam pernyataannya pada Kamis (14/11) Starbucks menuturkan bahwa mereka melakukan tinjauan tahunan terhadap gerainya, dan secara rutin membuat perubahan atas berbagai alasan yang sah. 

"Hal ini mencakup pembukaan lokasi baru, mengidentifikasi toko yang memerlukan investasi atau renovasi, menjajaki lokasi yang memerlukan format alternatif, dan, dalam beberapa kasus, mengevaluasi ulang jejak kami," jelas perusahaan. 

Menurut juru bicara NLRB Matthew Hayward, Keluhan tersebut mengklaim bahwa Starbucks menutup 23 tokonya tanpa pemberitahuan sebelumnya kepada Workers United, serikat pekerja di balik gerakan tersebut. 

Kemudian, menurutnya pihak perusahaan tidak memberikan kesempatan bagi para serikat pekerja untuk tawar-menawar dengan keputusan tersebut.

Badan tersebut kemudian kini sedang mengupayakan perintah yang mewajibkan Starbucks untuk segera membuka kembali 23 tokonya, mempekerjakan kembali karyawan, melakukan tawar-menawar dengan serikat pekerja yang telah membentuk serikat pekerja. 

Selain itu, pihaknya juga mengupayakan adanya pemberian kompensasi kepada karyawan yang kehilangan gaji dan tunjangannya. 

Kasus ini nantinya akan disidangkan oleh hakim administratif. Keputusan tersebut kemudian dapat diajukan banding ke NLRB yang beranggotakan lima orang dan kemudian ke pengadilan banding federal.

Untuk diketahui, keluhan tersebut muncul di hari yang sama ketika  Starbucks merilis laporan tentang praktik ketenagakerjaan yang disiapkan oleh konsultan independen, yang diminta oleh pemegang saham.

Laporan tersebut menemukan bahwa meskipun ada ruang bagi Starbucks untuk memperbaiki pesan-pesannya dalam kampanye serikat pekerja, perusahaan belum mengadopsi "pedoman anti-serikat pekerja" yang melibatkan pelanggaran terhadap undang-undang ketenagakerjaan AS.

Seorang hakim NLRB pada bulan Juli 2023 menemukan bahwa Starbucks telah menutup tokonya secara ilegal di Ithaca, New York, yakni beberapa bulan setelah mereka membentuk serikat pekerja. Starbucks mengajukan banding atas keputusan itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper