Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal meresmikan proyek ekspansi smelter PT Freeport Indonesia (PTFI), Gresik, Jawa Timur, Kamis (14/12/2023) besok.
Juru Bicara PTFI Katri Krisnati mengatakan, ekspansi smelter yang dikelola PT Smelting tersebut merupakan komitmen hilirisasi sesuai dengan izin usaha pertambangan khusus (IUPK) Freeport Indonesia.
"Acara besok adalah peresmian ekspansi PT Smelting," ujar Katri ketika dikonfirmasi Bisnis, Rabu (13/12/2023).
Proyek ekspansi tersebut akan meningkatkan kapasitas produksi PT Smelting dari sebelumnya berada di level 1 juta dry metric ton (dmt) menjadi 1,3 juta dmt per tahun.
Dengan ekspansi ini, katoda tembaga yang dihasilkan dari proses pengolahan tersebut akan meningkat dari 300.000 ton per tahun menjadi 350.000 ton per tahun.
Katri juga mengonfirmasi peresmian akan dilakukan oleh Presiden Jokowi. "Iya oleh presiden," imbuhnya.
Baca Juga
PTFI berencana melanjutkan peningkatan kapasitas pengolahan sampai akhir Desember 2023 sehingga pada awal 2024, PT Smelting akan mampu beroperasi dengan kapasitas baru.
Dengan nilai investasi sebesar US$250 juta atau setara dengan Rp3,7 triliun, PTFI sekaligus meningkatkan kepemilikan sahamnya terhadap PT Smelting dari 39,5% menjadi 65%. Sementara itu, PT Mitsubishi Material Corporation akan memegang 35 persen kepemilikan saham PT Smelting.
Sebelumnya, melalui unggahan di akun Instagramnya @erickthohir pada Selasa (12/12/2023), Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan bahwa dirinya bertemu dengan dua petinggi Freeport-McMoran, yakni Chairman and Chief Executive Officer Freeport-McMoRan Richard Adkerson dan President Freeport-McMoRan Kathleen Quirk.
Erick menyebut, pertemuan tersebut membahas berbagai perkembangan investasi Freeport Indonesia serta memastikan penyelesaian pembangunan smelter di Gresik.
"Kamis ini, smelter tersebut akan dibuka dan tahap kedua akan rampung pada Mei tahun depan," tulisnya.
Pada kesempatan berbeda, Erick menambahkan, komitmen penyelesaian pembangunan smelter baru milik PTFI di Manyar, Jawa Timur, bakal menjadi poin pertimbangan pemerintah untuk rencana perpanjangan kontrak selepas konsesi tambang Grasberg, Papua Tengah rampung 2041.
“Perpanjangan itu kan sudah dibahas, proses penyelesaian smelternya ini benar-benar jadi baru diperpanjang begitu,” kata Erick.
Selain tengah menyelesaikan ekspansi PT Smelting, PTFI juga tengah menyelesaikan smelter keduanya di Kawasan Ekonomi Khusus Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Manyar, Gresik, yang telah rampung 83% per November 2023.
Smelter kedua milik PTFI yang akan rampung pada Desember 2023 ini akan memiliki kapasitas pengolahan hingga 1,7 juta dmt konsentrat tembaga, menghasilkan 550.000 ton katoda tembaga per tahun.
Dengan demikian, melalui pengoperasian dua smelter ini, PTFI akan mampu memurnikan hingga 3 juta dmt konsentrat tembaga per tahun dan memenuhi mandat IUPK terkait pembangunan smelter.
“Pada akhirnya, pengoperasian kedua smelter ini akan memungkinkan PTFI untuk memurnikan seluruh konsentrat tembaga di dalam negeri, sekaligus semakin mempertegas posisi Indonesia sebagai produsen tembaga berkelas dunia,” kata Presiden Direktur PTFI Tony Wenas.
