Bisnis.com, JAKARTA — Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengejar persetujuan rencana pengembangan atau plan of development (PoD) chemical enhanced oil recovery (CEOR) Lapangan Minas, Blok Rokan akhir tahun ini.
Deputi Eksplorasi, Pengembangan dan Manajemen Wilayah SKK Migas Benny Lubiantara berharap percepatan evaluasi untuk rencana pengembangan lapangan itu dapat membalik tren penurunan produksi di sejumlah lapangan minyak milik PT Pertamina (Persero) saat ini.
“Yang fase satu untuk CEOR Minas akan disetujui sebelum akhir tahun,” kata Benny saat dikonfirmasi, Selasa (12/12/2023).
Rencana pengembangan itu menjadi bagian dari komitmen kerja pasti (KKP) PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) untuk dalam periode 5 tahun pertama sejak alih kelola Blok Rokan pada 9 Agustus 2021 lalu dari Chevron.
Dokumen pengembangan Lapangan Minas lewat metode pengurasan minyak tahap lanjut itu diterima SKK Migas pada Senin (13/11/2023).
Kendati demikian, Benny menuturkan, belum dapat mendetailkan ihwal evaluasi terhadap proposal yang disampaikan Pertamina tersebut.
Baca Juga
“Angka-angka detail sedang dibahas untuk difinalkan Minggu ini,” kata dia.
Rencananya, PHR bakal melakukan injeksi perdana surfaktan di Lapangan Minas sekitar akhir 2025 sesuai dengan tenggat KKP. Ruang lingkup pekerjaan tahap 1 itu meliputi 37 sumur termasuk sumur produksi, injector, observasi, dan disposal dengan menerapkan konfigurasi sumur berpola 7 spot inverted irregular.
CEOR merupakan metode yang diaplikasikan untuk meningkatkan produksi hidrokarbon dari reservoir minyak apabila metode primary recovery dan secondary recovery tidak efisien lagi untuk menguras minyak.
Spesifiknya CEOR menguras minyak dengan menginjeksikan material atau fluida khusus dari luar reservoir, seperti energi mekanik, kimia dan termik.
Seperti diberitakan sebelumnya, PHR masih menggelar lelang pengadaan bahan kimia untuk program CEOR Lapangan Minas, Blok Rokan. Lelang yang masih berjalan seiring dengan keputusan persetujuan rencana PoD yang ditarget rampung akhir tahun ini dari SKK Migas.
“Basisnya yang sudah compatible dengan teknologi itu, tidak mungkin kita mengusulkan yang belum teruji dan untuk chemical itu selain yang sudah ada kita bisa kembangkan,” kata Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Wiko Migantoro di Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (12/12/2023).
Formulasi dan kandungan kimia untuk program CEOR masih menjadi tantangan untuk esekusi proyek yang menjadi bagian dari KKP PHR tersebut.
Saat ini, sebagian kandungan kimia untuk kegiatan EOR itu sudah berhasil diproduksi di dalam negeri, seperti surfaktan dan polimer. Hanya saja beberapa kandungan kimia lain yang selama ini dimiliki Chevron masih belum dapat diproduksi.
Blok Rokan menjadi salah satu ladang minyak subur dengan cadangan paling besar yang pernah ditemukan di Indonesia. Saat ini Blok Rokan menyumbang 26% dari total produksi nasional. Blok yang memiliki luas 6.220 kilometer ini memiliki 96 lapangan dimana tiga lapangan berpotensi menghasilkan minyak sangat baik, yaitu Duri, Minas dan Bekasap.
Cadangan minyak yang dimiliki Blok Rokan mencapai 500 juta hingga 1,5 miliar barel oil equivalent tanpa enhance oil recovery atau EOR.
Pertamina menargetkan pengembangan blok Migas itu dapat dikerjakan lebih cepat dengan target produksi pada 2025 mendatang. Adapun, SKK Migas masih berupaya untuk mencari harga keekonomian yang lebih efisien untuk mengembangkan rencana EOR pada blok migas tersebut.