Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Jumbo AS Mau PHK Karyawan, Rogoh Kocek Rp11,6 Triliun untuk Pesangon

CEO Wells Fargo mengatakan bahwa langkah PHK karyawan akan menelan biaya pesangon antara US$75 hingga kurang dari US$1 miliar.
CEO Wells Fargo Charlie Scharf dalam Konferensi Global Milken Institute 2023 di Beverly Hills, California, A.S., 2 Mei 2023./Reuters
CEO Wells Fargo Charlie Scharf dalam Konferensi Global Milken Institute 2023 di Beverly Hills, California, A.S., 2 Mei 2023./Reuters

Bisnis.comJAKARTA - Bank jumbo asal Amerika Serikat Wells Fargo memperkirakan biaya yang dikeluarkan untuk membayar pesangon karyawan yang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK) akan membengkak.

CEO Wells Fargo Charlie Scharf mengatakan perusahaan akan mengeluarkan biaya pesangon yang lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya, antara US$750 juta hingga kurang dari US$1 miliar, atau sedikitnya Rp11,6 triliun pada kuartal IV/2024. 

Mengutip dari ReutersRabu (6/12/2023), pada November 2023, Wells Fargo telah memberhentikan kurang dari 50 bankir dari unit usaha bank korporasi dan investasinya. Sebelum itu, perusahaan juga memberikan peringatan bahwa jumlah karyawan dapat semakin berkurang demi alasan efisiensi. 

Wells Fargo sendiri telah mengurangi tenaga kerjanya sejak kuartal III/2020 dan pada akhir kuartal III/2023 telah mencapai 227,363 karyawan. 

"Kami terus fokus pada efisiensi dengan penurunan omset, sayangnya, kami harus lebih agresif dalam melakukan tindakan internal," terang Scharf, sambil menambahkan bahwa hal tersebut dinilai sebagai langkah yang tepat dalam jangka panjang. 

Adapun, bank terbesar keempat di Amerika Serikat (AS) tersebut masih memiliki sembilan perintah persetujuan terbuka dari regulator perbankan, yang membutuhkan pengawasan tambahan atas praktik-praktiknya.

Scharf menuturkan bahwa prioritas utama manajemen termasuk mencabut perintah persetujuan. Hal ini ia ungkapkan ketika berbicara kepada investor di Konferensi Jasa Keuangan AS Goldman Sachs. Ia juga menuturkan bahwa pihaknya merasa senang dengan kemajuan yang telah dicapai. 

Adapun, bank tersebut juga melihat beberapa pelemahan dalam portofolio real estat komersialnya, utamanya dalam pinjaman perkantoran. 

“Kami memperkirakan akan terjadi kerugian (dalam portofolio perkantoran) di kuartal IV/2023 yang akan berlanjut hingga tahun depan,” jelas Scharf.

Well Fargo menyisihkan US$359 juta untuk potensi kerugian kredit pada real estat perkantoran pada kuartal III/2023, sehingga total penyisihan menjadi US$2,6 miliar untuk sembilan bulan pertama pada 2023.

Kemudian, meskipun suku bunga tinggi dan terdapat kekhawatiran terhadap menurunnya perekonomian, Scharf menuturkan bahwa ekonomi akan tetap kuat namun ia akan berhati-hati dalam memasuki tahun depan. Adapun, konsumen juga dinilai Scharf masih tangguh dan pertumbuhan kartu kredit untuk bank dapat meningkat. 

Bank tersebut juga diketahui telah mengurangi pemberian kredit mobil dan juga mengurangi ukuran portofolio layanan hipoteknya.

Di lain sisi, menurut para eksekutif dari bank-bank terbesar di AS, konsumen negeri Paman Sam tersebut masih dalam kondisi keuangan yang kuat. Namun dalam beberapa bulan terakhir pengeluaran telah melambat dan banyak masyarakat AS yang mulai menunggak pembayaran pinjaman mereka. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper