Bisnis, JAKARTA – Hotel tertipis kedua di dunia dan pertama di Indonesia ini bernama PituRooms yang berada di antara gang dan sebuah rumah kota Salatiga, Jawa Tengah.
Berita bertajuk Menilik Kehebatan Arsitek Hotel Ramping Indonesia menjadi salah satu pilihan redaksi BisnisIndonesia.id.
Selain itu, Anda juga perlu membaca sejumlah berita menarik lainnya turut tersaji dari meja redaksi Bisnisindonesia.id.
Berikut ini sorotan utama Bisnisindonesia.id, Selasa (06/12/2023):
1. Menilik Kehebatan Arsitek RI Bangun Hotel Ramping Kedua Dunia
Indonesia rupanya memiliki hotel tertipis kedua di dunia dengan ukuran lebarnya hanya 2,8 meter, panjang 9,5 meter dan tinggi bangunan 17 meter.
Adapun peringkat pertama diduduki oleh Eh'Haeusl yang berada di Amberg, Jerman, dengan lebar hanya 2,4 meter yang telah mencetak rekor dunia sejak tahun 2008 sebagai hotel teramping.
Hotel tertipis kedua di dunia dan pertama di Indonesia ini bernama PituRooms yang berada di antara gang dan sebuah rumah kota Salatiga, Jawa Tengah. Hotel ini berada di kaki Gunung Merbabu sehingga pemandangannya bisa dilihat dari hotel.
PituRooms merupakan hotel pertama yang dibangun oleh pemilik studio arsitek Sahabat Selojene dan juga salah satu principal firma arsitek Aboday yakni Ary Indra.
2. Biaya Mahal Proyek CCS, Investasi Masela Bengkak Jadi US$34,74 M
Besarnya investasi tambahan yang dibutuhkan untuk pemasangan fasilitas penangkapan dan penyimpanan karbon (carbon capture and storage/CCS) dalam upaya mendukung target nol emisi karbon di sektor hulu minyak dan gas bumi, memicu terjadinya pembengkakan biaya pengembangan proyek LNG Abadi Blok Masela.
Semula, investasi yang dibutuhkan dalam rencana pengembangan (plan of development/PoD) proyek gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) Abadi Blok Masela yang terletak sekitar 160 kilometer lepas pantai Pulau Yamdena di Laut Arafura dengan kedalaman 400—800 meter itu diperkirakan senilai US$19,8 miliar.
Namun, dalam perjalanannya konsorsium PT Pertamina (Persero) bersama perusahaan migas asal Malaysia, Petroliam Nasional Berhad atau Petronas sebagai mitra baru Inpex Corporation yang akan mengembangkan ladang gas itu diperkirakan harus merogoh kocek lebih dalam lagi.
3. Mencari Cara Akses Pendidikan Tak Lagi Mahal di Perbatasan
Persoalan akses pendidikan yang mahal khususnya untuk membeli buku dan materi pelajaran di wilayah Tanjung Selor, Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara) yang berbatasan langsung dengan wilayah Berau di Kalimantan Timur (Kaltim) secara bertahap teratasi berkat akses digital.
Sebagai kota yang terletak di perbatasan dua provinsi, media yang dapat digunakan untuk mendukung pembelajaran di Tanjung Selor bisa dikatakan terbatas.
Tak seperti di Ibu Kota provinsi Kaltara yakni Tarakan di mana masih terdapat toko buku besar. Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh Wakil Kepala Sekolah SDN 001 Tanjung Selor Ema Indriana yang tergolong baru dimutasi ke wilayah tersebut.
“Kalau di sini kan tidak ada toko buku. Media-media untuk mendukung pembelajaran itu menjadi kurang. Saya kan juga mutasi jadi kalau mencari bahan itu susah sekali. Kreativitas guru terbatas. Tapi dengan adanya internet seperti ini kan, kita model pembelajarannya bisa disesuaikan dengan yang menjadi minat murid-murid,” ujarnya kepada Tim Bisnis Indonesia Jelajah Sinyal 2023, dikutip Senin (4/12/2023).
Pihak sekolah dapat menerapkan dan menyusun kurikulum secara internal dengan menerapkan metode pembelajaran mandiri. Dengan materi yang lebih interaktif lewat penggunaan gadget dan internet.
4. Pengembang Kakap Tanah Air Saling Beradu Proyek Properti di IKN
Sejumlah pengembang kakap Tanah Air berlomba membidik bangun proyek properti baru di Ibu Kota Negara (IKN) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.
Tak terkecuali Ciputra Group atau PT Ciputra Development Tbk (CTRA) dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) yang merupakan pengembang besar ternama di Tanah Air turut serta berencana membangun proyek properti di IKN.
Emiten berkode CTRA dan BSDE juga sempat berhasil meraih predikat paling tepercaya di dunia pada 2023. Predikat tersebut berdasarkan hasil survei perusahaan media global Newsweek yang bekerja sama dengan perusahaan riset data global Statista.
Berdasarkan hasil survei itu, terdapat 18 perusahaan yang bergerak pada industri real estat dan perumahan paling tepercaya di dunia 2023. Menariknya, dua di antaranya berasal dari Indonesia, yakni Ciputra Group yang menempati peringkat ke-3 dan BSDE peringkat ke-10.
5. Empat Asuransi yang OJK Cabut Izin Usahanya Tahun Ini
Industri asuransi di Indonesia saat ini masih dalam sorotan karena diterpa beberapa kasus asuransi bermasalah. Sejumlah perusahaan pun dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Sepanjang 2023, setidaknya hingga awal Desember tahun ini, OJK telah mengumumkan pencabutan izin usaha sebanyak empat perusahaan asuransi.
Dari keempat asuransi ini, sebanyak tiga perusahaan terkena sanksi pencabutan izin usaha karena kondisi keuangan yang buruk. Hanya satu perusahaan yang dicabut izin usahanya karena penggabungan usaha atau merger.
Teranyar, OJK mengumumkan pencabutan izin usaha PT Asuransi Purna Artanugraha atau yang sering disebut Asuransi Aspan pada 2 Desember 2023.