Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sektor Properti Masih Suram, Penjualan Rumah Terkontraksi 6,59%

Survei Bank Indonesia (BI) mencatat penjualan properti atau rumah terkontraksi 6,59% pada kuartal III/2023.
Pekerja beraktivitas di proyek pembangunan perumahan subdisi di kawasan Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/1/2022). Bisnis/Arief Hermawan P
Pekerja beraktivitas di proyek pembangunan perumahan subdisi di kawasan Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/1/2022). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) merilis hasil survei mengindikasikan penjualan properti residensial di pasar primer pada kuartal III/2023 yang ternyata belum pulih atau masih terkontraksi. 

Hal ini tercermin dari penjualan properti residensial yang masih terkontraksi sebesar 6,59% (year-on-year/yoy) pada kuartal III/2023, meski membaik dari kontraksi 12,30% yoy pada kuartal sebelumnya.

"Kondisi penjualan pada kuartal III/2023 yang masih lemah terjadi pada seluruh tipe rumah yang terkontraksi, baik tipe kecil sebesar -9,52% yo, tipe menengah -13,90% yoy, maupun tipe besar -0,20% yoy," tulis BI dalam laporan hasil survei tersebut, Kamis (16/11/2023).

Sejumlah faktor yang menghambat penjualan properti residensial primer tersebut diantaranya masalah perizinan/birokrasi, suku bunga KPR, proporsi uang muka yang tinggi dalam pengajuan KPR, dan perpajakan.

Lebih lanjut, hasil survei juga menunjukkan bahwa modal utama pembangunan properti residensial oleh pengembang berasal dari sumber pembiayaan nonperbankan, yaitu dana internal dengan pangsa 73,46%. 

Alternatif pembiayaan lain yang menjadi preferensi pengembang untuk pembangunan rumah primer bersumber dari pinjaman perbankan dan pembayaran dari konsumen, dengan pangsa masing-masing 16,01% dan 7,04% dari total modal 

Sementara dari sisi konsumen, skema pembiayaan utama dalam pembelian rumah primer adalah KPR, dengan pangsa 75,50% dari total pembiayaan, kemudian diikuti oleh tunai bertahap 17,77% dan secara tunai 6,73%.

Berdasarkan Hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR), BI mencatat harga properti residensial di pasar primer pada kuartal III/2023 meningkat.

Pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) tercatat sebesar 1,96% (year-on-year/yoy) pada kuartal III/2023, lebih tinggi dari kuartal sebelumnya yang sebesar 1,92% yoy.

“Pertumbuhan IHPR tersebut terutama ditopang oleh kenaikan harga rumah tipe besar sebesar 1,70% yoy, lebih tinggi dari kenaikan pada kuartal II/2023 yang sebesar 1,49% yoy,” tulis BI. 

Sementara itu, harga rumah tipe kecil dan tipe menengah masing-masing tercatat sebesar 2,11% yoy dan 2,44%, lebih rendah dari 2,22% yoy dan 2,72% yoy pada kuartal II/2023. 

Secara spasial, BI mencatat, kenaikan harga rumah pada kuartal III/2023 terutama terjadi di Kota Pontianak sebesar 3,00% yoy, Padang 1,59% yoy, dan Batam 4,07% yoy.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper