Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) merencanakan pengembangan tenaga nuklir untuk pembangkit listrik akan dikomersilkan mulai pada 2032.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jisman Hutajulu mengatakan bahwa hal ini dilakukan guna meningkatkan sistem tenaga listrik.
“Pengembangan tenaga nuklir direncanakan menjadi komersil pada 2032 untuk meningkatkan keandalan sistem tenaga listrik,” kata Jisman saat RDP dengan Komisi VII DPR di komplek parlemen Senayan, Rabu (15/11/2023).
Jisman menyebut bahwa untuk pembangkit berbasis dengan tenaga nuklit kapastiasnya akan ditingkatkan hingga 9 gigawat (Gw) pada 2060.
Selain itu, Jisman menyampaikan bahwa untuk Hydro Pump Storage akan beroperasi paling lama pada 2027. Dirinya pun menyebut bahwa mulai dari 2030 sistem penyimpanan energi baterai akan mulai masif dikembangkan secara bertahap.
“Kemudian pemanfaatan green hidrogen 100% utk PLTG direncanakan akan komersil mulai 2051,” ujarnya.
Baca Juga
Seperti yang diketahui, Dewan Energi Nasional (DEN) tengah mempersiapkan surat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait dengan arahan untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).
Diketahui bahwa Indonesia sedang dalam rencana membangun sebagai upaya mengamankan sumber enegi alternatif sejalan dengan program transisi energi guna mencapai emisi nol bersih (NZE) pada 2060.
"Kami DEN sedang mempersiapkan surat ke Presiden selaku Ketua DEN untuk mendapatkan arahan pembangunan Nuklir ini," kata Sekretaris Jenderal DEN, Djoko Siswanto di Kementerian ESDM, Kamis (2/11/2023).
Djoko menyebut bahwa arahan tersebut meliputi persiapan studi, penyediaan laboratorium, sampai tahap sosialisasinya yang harus dipersiapkan secara paralel.