Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan penyedia teknologi energi asal Finlandia, Wartsila tengah mengembangkan teknologi mesin pembangkit listrik berbahan bakar hidrogen untuk menyongsong era transisi energi.
Direktur Solusi Energi PT Wartsila Indonesia Febron Siregar mengatakan bahwa saat ini, Wartsila telah berhasil mengembangkan mesin pembangkit berbahan bakar campuran hidrogen 20% untuk tahap komersial.
"Untuk yang 100% hidrogen sudah dilakukan riset dan pengembangan, tinggal kami mau terapkan di riilnya," ujar Febron dalam media visit di Kantor Bisnis Indonesia, Rabu (8/11/2023).
Dia menuturkan, pengembangan hidrogen memang sedang menjadi tren di tengah era transisi energi. Hanya saja, harga hidrogen saat ini belum ekonomis.
"Kami juga nunggu itu. Saat harga ekonomis nanti, mesin kami yang sebagai balancer akan pakai hidrogen," katanya.
Adapun, mesin pembangkit Wartsila saat ini seluruhnya masih menggunakan bahan bakar fosil. Total kapasitas terpasangnya di Indonesia mencapai 5,3 gigawatt (GW) yang didominasi oleh bahan bakar ganda (dual fuel).
Baca Juga
Namun, kata Febron, ke depan produk berbahan bakar fosil akan ditinggalkan sebagaimana visi Wartsila untuk menyediakan 100% solusi teknologi berbasis energi baru dan terbarukan.
"Jadi yang hidrogen itu nanti untuk mesin-mesin kami yang baru. Untuk mesin existing kami akan lakukan bagaimana bisa dikonversi bahan bakarnya. Jadi fosil mungkin akan ditinggalkan," tutur Febron.