Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan impor bahan baku/penolong mencapai US$13,44 miliar pada Oktober 2023 atau turun 6,08% (year-on-year/yoy).
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, menyampaikan, tren penurunan impor bahan baku/penolong sudah terjadi selama lima bulan terakhir.
“Pada Oktober 2023, nilai impor bahan baku kembali tercatat menurun secara tahunan dan ini sudah terjadi selama lima bulan terakhir,” kata Pudji dalam Rilis BPS, Rabu (15/11/2023).
Secara kumulatif atau hingga Oktober 2023, total nilai impor bahan baku penolong tercatat turun US$19,32 miliar atau 12,65% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Dia menjelaskan penurunan ini disebabkan berkurangnya impor pada sejumlah komoditas. Pertama, bahan bakar mineral yang tercatat turun sebesar US$5,70 miliar atau 15,20% dari tahun sebelumnya.
Lalu, besi dan baja dilaporkan turun sebesar US$2,21 miliar atau 18,98%, dan plastik dan bahan dari plastik sebesar US$1,71 miliar atau 19,30% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga
Sementara itu, untuk komoditas bahan baku penolong yang mengalami penurunan terbesar pada periode ini adalah BBM RON di atas 90, tapi masih di bawah 97, solar, dan minyak mentah.