Bisnis.com, RAJA AMPAT - Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III tahun ini tercatat sebesar 4,94% secara tahunan (yoy). Meski masih tumbuh positif, tetapi melambat dibandingkan dengan kuartal III/2022 yang sebesar 5,73%. Lalu, bagaimana dengan kuartal akhir tahun ini?
Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter (DKEM) Bank Indonesia Erwindo Kolopaking mengatakan salah satu penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah konsumsi pemerintah.
Berdasarkan data BPS, pada kuartal III tahun ini konsumsi pemerintah mengalami kontraksi -3,76% yoy. Erwin menyebutkan saat ini pengeluaran pemerintah hampir sebagian besar berada di bawah tren kuartal-kuartal sebelumnya. Namun, diprediksi ada ekspansi pada kuartal akhir 2023.
"Perkiraan akhir tahun nanti, ada ekspansi pemerintah sekitar Rp350 triliun pada kuartal IV. Ketika ada ekspansi pasti ada yang lewat bank sehingga akan ada kenaikan DPK. Ketika ini dibayarkan, ada yang diterima masyarakat, dan ada kenaikan konsumsi," ujarnya di Editors Briefing di Raja Ampat, Sabtu (11/11/2023).
Meski secara distribusi, konsumsi pemerintah berada di bawah konsumsi rumah tangga, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi, dan ekspor, tetapi kontraksi di komponen ini memiliki efek terhadap pertumbuhan ekonomi.
Erwin menyebutkan pada kuartal II/2023, pertumbuhan ekonomi tinggi karena gaji ketigabelas yang biasanya dicairkan pada kuartal III, dimajukan ke kuartal sebelumnya dan bersamaan dengan libur sekolah. "Faktor ini [konsumsi pemerintah] yang akan menjadi penopang pertumbuhan di kuartal IV," ujarnya.
Baca Juga
Dia menambahkan konsumsi diperkirakan masih akan terjaga pada kuartal akhir nanti, terlebih pada kuartal menjelang pemilu akan ada permintaan untuk percetakan poster, iklan, dan sebagainya. "Sektor-sektor yang terkait dengan percetakan akan meningkat pada kuartal sebelum pemilu."
Dari sisi investasi, Erwin mengatakan nilai investasi pemerintah di PSN pada tahun ini relatif tinggi sebesar 72%. Pembangunan IKN, yang saat ini di sebagian batch sudah mencapai 60%, juga menjadi faktor pendorong pertumbuhan ekonomi lebih cepat.
"Kami melihat penjualan sales properti naik signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, KPR juga naik meski belum sepenuhnya. Pertumbuhan KPR biasanya sejalan dengan investasi pembangunan. Ini masih akan menjadi penopang dari sektor investasi."
Sebelumnya, Ekonom Bank Danamon Irman Faiz juga memperkirakan belanja pemerintah meningkat pada kuartal IV/2023 untuk mencapai target penyerapan anggaran.
Liburan akhir tahun juga diprediksi menstimulasi belanja masyarakat dan berkontribusi pada peningkatan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
“Secara keseluruhan, kami mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2% pada 2023 dan pertumbuhan 4,9% yoy untuk tahun depan,” kata Faiz.