Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan pertumbuhan ekonomi tahun ini diperkirakan mencapai 5,01% dalam rencana anggaran tahunan BI (RATBI).
Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2023 diperkirakan melambat jika dibandingkan dengan tahun lalu sebesar 5,31% (year-on-year/yoy).
“Pertumbuhan ekonomi tahun ini diperkirakan 4,5% hingga 5,3%. Perkiraan kami masih bisa, di asumsi prognosa ATBI 5,01%,” katanya dalam rapat kerja bersama dengan Komisi XI DPR RI, Senin (13/11/2023).
Perry mengatakan sinergi erat antara pemerintah dan BI turut menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
Menurutnya, sinergitas ini tidak hanya koordinasi moneter dan fiskal, tapi juga untuk sama-sama menjaga inflasi dan kecukupan cadangan devisa antara lain dengan PP DHE (devisa hasil ekspor).
Menurutnya, perekonomian Indonesia tetap tumbuh baik dan berdaya tahan terhadap gejolak global. Sebagaimana diketahui, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal ketiga 2023 tercatat sebesar 4,94%.
Baca Juga
Sejalan dengan itu, Perry mengatakan bahwa inflasi mengalami penurunan dan terkendali lebih cepat dari yang diperkirakan. Pada kuartal III/2023. inflasi telah turun ke 2,28%, darii 3,52% pada kuartal II/2023 dan 4,97% pada kuartal I/2023.
“Secara keseluruhan inflasi diperkirakan 2,56% di kuartal IV dan keseluruhan tahun 2,84%, jadi terkendali dalam sasaran 3% plus minus 1%,” katanya.
Perry menambahkan BI akan memastikan kebijakan moneter baik suku bunga maupun nilai tukar mendukung terkendalinya inflasi, juga melalui koordinasi TPIP dan TPID, serta Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan, yang didukung oleh 46 kantor perwakilan BI.