Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Logam hingga Elektronik Tumbuh di Atas Nasional, Kemenperin ungkap Penyebabnya

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat kinerja industri logam, mesin, alat transportasi dan elekronik tumbuh dobel digit pada kuartal III/2023.
Pindad Excava 200/@gnfi
Pindad Excava 200/@gnfi

Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat kinerja industri logam, mesin, alat transportasi dan elektronika (Ilmate) tumbuh 10% pada triwulan III/2023. Sektor industri ini mencatatkan pertumbuhan senilai Rp159,41 triliun. 

Direktur Jenderal ILMATE Kementerian Perindustrian Taufiek Bawazier mengatakan lini industri ini tercatat merupakan kontributor paling signifikan terhadap sektor manufaktur maupun ekonomi nasional. Bahkan, kondisinya tetap resilien di tengah kondisi global yang belum stabil. 

"Capaian positif ini membuktikan bahwa kebijakan yang telah kami jalankan selama ini seperti green mobility, hilirisasi, dan smart supply-demand sudah on the right track sehingga mampu mendongkrak pertumbuhan industri manufaktur,” tuturnya di Jakarta, Kamis (9/11/2023).

Menurutnya, dengan pertumbuhan 10%, industri ILMATE mampu melampaui pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 4,94 persen pada periode yang sama. Adapun, pertumbuhan double digit di sektor ini telah terjadi sejak kuartal III/2022.

Beberapa subsektor Ilmate yang berpengaruh besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal III-2023, antara lain adalah industri logam dasar, industri barang dari logam, komputer, barang elektronik, optik dan peralatan listrik, industri permesinan, serta industri alat angkutan. 

Di industri logam dasar yakni baja, terjadi peningkatan demand  nasional untuk mendukung pembangunan konstruksi di Ibu Kota Nusantara (IKN) dan pengembangan kendaraan listrik di dalam negeri. Proyek tersebut enjadi pemantik bagi tumbuhnya industri logam dasar yang mencapai 10,86 persen (y-on-y). 

"Selain itu, peningkatan permintaan ekspor untuk produk logam dasar nickel matte dan ferronickel, juga menjadi salah satu penyebab tumbuhnya industri logam dasar," ungkapnya. 

Terlebih lagi program hilirisasi menjadi pemicu pertumbuhan PDRB per kapita provinsi untuk wilayah penghasil nikel seperti Maluku Utara, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara yang telah terbukti mengalami pertumbuhan ekonomi jauh di atas rata-rata nasional sejak tahun 2018.

Apabila dilihat dari data ekspor-impor, nilai ekspor sektor industri logam dasar pada kuartal III/2023 menembus US$10,50 miliar atau terkerek naik sebesar 1,72% (y-on-y), sedangkan nilai impornya sekitar US$4,89 miliar. 

"Hal ini mengakibatkan terjadinya surplus neraca perdagangan hingga US$5,61 miliar. Pertumbuhan positif di sektor ini sejalan dengan perbaikan-perbaikan kebijakan di Kemenperin terkait mekanisme smart supply-demand  baja nasional," terangnya. 

Berikutnya, industri barang dari logam, komputer, barang elektronik, optik, dan peralatan listrik tumbuh sebesar 13,68% yoy. Melambungnya sektor ini karena juga adanya lonjakan permintaan dari sektor konstruksi yang mengakibatkan peningkatan produksi barang logam di Provinsi Jawa Barat, Banten dan Jawa Timur.

"Ini sebuah prestasi, di mana industri barang logam, komputer, barang elektronik, optik, dan peralatan listrik pada periode tahun 2017 sampai 2020 tumbuhnya tidak lebih dari 4,5% setiap kuartalnya dan cenderung negatif, kini bisa mencapai 13,68%," imbuhnya

Di sisi lain, kinerja industri alat angkutan melaju hingga 7,31% yoy pada kuartal III/2023. Hal ini karena didorong oleh peningkatan dari permintaan domestik dan luar negeri pada industri otomotif, terutama naiknya produksi sepeda motor.

Kemudian, industri permesinan tumbuh mencapai 1,86% yoy pada triwulan ketiga 2023, yang pada periode sebelumnya sempat mengalami kontraksi sebesar 0,02%. 

Adapun, menguatnya kinerja industri permesinan ini karena ditopang peningkatan produksi alat berat, utamanya jenis hydraulic excavator di Provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper