Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mentan Amran Targetkan RI Swasembada Jagung 3 Tahun Lagi, Bagaimana Caranya?

Mentan Andi Amran Sulaiman menargetkan Indonesia bisa mencapai swasembada jagung paling lambat tiga tahun ke depan atau pada 2026.
Panen jagung yang rusak akibat angin topan dan hujan lebat di China./Bloomberg
Panen jagung yang rusak akibat angin topan dan hujan lebat di China./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menargetkan Indonesia bisa mencapai swasembada jagung paling lambat tiga tahun ke depan atau pada 2026.

Untuk mencapai target swasembada, Amran mengatakan Kementerian Pertanian (Kementan) akan mengakselerasi produksi jagung dalam negeri, mengingat saat ini Indonesia membuka keran impor jagung.

“Paling lambat tiga tahun swasembada [jagung] lagi,” kata Amran kepada Bisnis di Grand Sahid Jaya, Rabu (8/11/2023).

Tak berhenti pada percepatan produksi jagung, dia menyebut Kementan juga akan memanfaatkan lahan tidur dan mendorong generasi muda untuk bertani jagung. 

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi menambahkan, pihaknya akan melakukan peningkatan indeks pertanaman (IP), yang biasanya dilakukan sekali dalam setahun kini menjadi dua kali dengan cara tumpang sisip atau relay cropping. Hal tersebut dilakukan untuk menggenjot produksi jagung dalam negeri.

Kementan juga berencana meningkatkan produktivitas dengan mengarahkan petani untuk menggunakan varietas unggul yang tersertifikasi.

Berdasarkan data sementara Badan Pusat Statistik (BPS), produksi jagung pipilan kering dengan kadar air 14% sebanyak 14,46 juta ton pada 2023. Angka tersebut menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebanyak 16,52 juta ton.

Adapun, luas panen jagung pipilan tahun ini sebesar 2,48 juta hektare atau susut 200.000-an hektare dari tahun sebelumnya yang tercatat 2,74 juta hektare. 

Di sisi lain, melansir dataindonesia.id, Rabu (8/11/2023) Indonesia tercatat telah impor jagung sebanyak 1,09 juta ton pada 2022. Volumenya meningkat 9,86% dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebanyak 995.998,70 ton.

Jika diperinci, impor jagung untuk konsumsi manusia sebanyak 817.099,84 ton dengan nilai US$296,33 juta dan impor jagung untuk pakan ternak 264.968,25 ton dengan nilai US$88,22 juta.

Kemudian, impor jagung berondong (popcorn) dilaporkan sebanyak 12.000 ton dengan nilai US$9,07 juta, sedangkan impor benih jagung 168,40 ton dengan nilai US$834.656.

Untuk tahun ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyetujui impor jagung pakan sebanyak 500.000 ton. Impor jagung dilaksanakan sebagai upaya pemerintah menstabilkan harga jagung pakan di tingkat peternak. Perum Bulog memastikan, penugasan impor jagung pakan ini rampung akhir 2023.

“Akhir tahun ini Insya Allah juga jagung sudah ada,” kata Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso pada pertengahan Oktober 2023. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper