Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman buka suara soal harga jagung di tingkat peternak yang masih tinggi atau melampaui harga acuan penjualan (HAP) yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp5.000 per kilogram.
Mentan Amran menyampaikan, Kementerian Pertanian (Kementan) akan menggenjot produksi jagung dalam negeri untuk meredam kenaikan harga komoditas tersebut.
“Kita cepat berproduksi. Solusi permanen adalah produksi,” kata Amran kepada Bisnis di Grand Sahid Jaya, Rabu (8/11/2023).
Adapun, Kementan pada hari ini, Rabu (8/11/2023) telah menggelar rapat dengan agenda pembahasan ketersediaan benih jagung.
Dalam rapat tersebut, Amran membeberkan bahwa pihaknya akan mengakselerasi produksi jagung dalam negeri untuk mencapai swasembada jagung paling lambat tiga tahun mendatang.
Selain itu, Kementan juga akan memanfaatkan lahan tidur dan mendorong generasi muda untuk bertani jagung.
Baca Juga
Berdasarkan data Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), Rabu (8/11/2023) pukul 10.48 WIB, harga jagung tingkat peternak naik 0,28% menjadi Rp7.180 per kilogram.
Harga jagung tertinggi terjadi di Maluku sebesar Rp15.000 per kilogram, sedangkan harga terendah Rp5.790 per kilogram di Sulawesi Selatan.
Dalam sepekan terakhir atau sejak 1 November 2023, belum ada tanda-tanda penurunan harga jagung di mana harga jagung masih di atas Rp7.000-an per kilogram.
Bila merujuk pada Peraturan Bapanas (Perbadan) No.5/2022, harga itu telah melampaui HAP. Dalam aturan ini, pemerintah menetapkan HAP di tingkat konsumen untuk pengguna jagung sebagai pakan ternak di industri pakan ternak dan/atau peternak di harga Rp5.000 per kilogram.
Bapanas sebelumnya telah menugaskan Perum Bulog untuk mendatangkan 500.000 ton impor dan dipastikan rampung akhir 2023. Importasi dilakukan setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyetujui impor jagung pakan sebanyak 500.000 ton, sebagai langkah menstabilkan harga jagung pakan di tingkat peternak.
Di sisi lain, Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menyebut pihaknya terus mendorong pemenuhan cadangan jagung pemerintah (CJP) sebagai upaya perbaikan tata kelola jagung nasional.
“Pengelolaan CJP oleh Bulog sangat dibutuhkan untuk membangun konektivitas hulu hilir yang kuat,” ujar Arief.