Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Butuh Rp1.300 Triliun, Ganjar Bakal Jadikan Transisi Energi jadi Peluang Investasi

Bakal calon presiden Ganjar Pranowo akan menjadikan kebutuhan investasi dalam transisi energi baru terbarukan (EBT) menjadi sebuah peluang.
Bakal calon presiden Ganjar Pranowo (kanan) berbincang dengan Chairman of Board of Governors Amcham Indonesia Douglas E. Ramage (kiri) saat menghadiri US-Indonesia Investment Summit di Jakarta, Selasa (24/10/2023). Dalam kesempatan tersebut Ganjar Pranowo menyampaikan delapan visi misinya seperti peluang investasi hingga penegakan hukum, agar investor nyaman menanamkan modalnya di Indonesia. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/Spt.
Bakal calon presiden Ganjar Pranowo (kanan) berbincang dengan Chairman of Board of Governors Amcham Indonesia Douglas E. Ramage (kiri) saat menghadiri US-Indonesia Investment Summit di Jakarta, Selasa (24/10/2023). Dalam kesempatan tersebut Ganjar Pranowo menyampaikan delapan visi misinya seperti peluang investasi hingga penegakan hukum, agar investor nyaman menanamkan modalnya di Indonesia. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/Spt.

Bisnis.com, JAKARTA - Bakal calon presiden Ganjar Pranowo akan menjadikan kebutuhan investasi dalam transisi energi baru terbarukan (EBT) menjadi sebuah peluang.

Dalam forum Pidato Calon Presiden Republik Indonesia: Arah dan Strategi Politik Luar Negeri yang diadakan oleh Centre for Strategic and International Studies (CSIS) di Gedung Pakarti, Jakarta Pusat pada Selasa (7/11/2023), Ganjar menuturkan, untuk beralih ke energi yang lebih bersih dibutuhkan biaya investasi yang sangat besar.

"Kami pernah coba hitung-hitung bersama tim kami, ini kebutuhan investasinya untuk energi baru terbarukan, renewable enegy, ini kira-kira bisa sampai Rp1.300 triliun," ungkap Ganjar.

Mantan gubernur Jawa Tengah ini mengira, akan banyak orang yang kaget bahkan takut dengan angka yang sangat banyak itu.

Bagi sebagian orang, kata Ganjar, kebutuhan investasi yang besar itu akan sulit dicapai. Namun, Ganjar mengatakan angka tersebut seharusnya dilihat sebagai peluang.

"Mereka yang punya peluang bisnis maka ini akan bisa menangkap bahwa inilah potensi yang bisa kita lakukan dan ini akan menyerap banyak tenaga kerja," jelasnya.

Ganjar menegaskan pentingnya bagi Indonesia untuk segera beralih ke energi terbarukan yang mandiri.

Menurutnya, Indonesia masih sangat tergantung dengan impor minyak. Padahal, belakangan harga minyak dunia semakin fluktuatif.

"Kira-kira kalau itu [harga minyak dunia] tidak selesai-selesai, naik terus-menerus, APBN pasti akan jebol. Nah kita mesti kita kendalikan. Kita mari bicarakan ke depan apa yang mesti kita lakukan," ungkapnya.

Tak hanya itu, Ganjar mengatakan surplus energi listrik di Indonesia juga bisa dimanfaatkan. Menurutnya, Indonesia bisa mengekspor surplus ke Asean. Dengan begitu, ada tambahan anggaran untuk mewujudkan kemandirian energi Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper