Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Ancang-ancang Harga 3 Komoditas Pangan Ini Bakal Melonjak

Badan Pangan Nasional (Bapanas) mewaspadai lonjakan harga sejumlah komoditas pangan akibat terbatasnya stok.
Pekerja berada di gudang Bulog di Jakarta, Rabu (2/9/2020). Bisnis/Nurul Hidayat
Pekerja berada di gudang Bulog di Jakarta, Rabu (2/9/2020). Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pangan Nasional (Bapanas) mewaspadai lonjakan harga sejumlah komoditas pangan. Harga beras, jagung, dan gula di tingkat konsumen berisiko naik akibat stok yang terbatas.

"Sekarang flat [harga] di tingkat produsen, tapi untuk di tingkat konsumen kalau kita lihat tiga produk yang ke depannya akan naik beras, jagung, dan gula," ujar Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi, Senin (6/11/2023).

Menyitir Panel Harga Pangan Bapanas, rata-rata harga beras premium dan medium per 6 November 2023 pukul 10.30 WIB terpantau masih tinggi dan mengalami tren kenaikan. Harga beras premium hari ini naik 0,4% menjadi Rp15.030 per kilogram dan beras medium naik 0,08% menjadi Rp13.180 per kilogram.

Harga beras tersebut masih berada di atas level harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan dalam Perbadan No.7/2023, yakni sebesar Rp10.900 - Rp11.800 per kilogram untuk beras medium dan Rp13.900 - Rp14.800 per kilogram untuk beras premium.

Sementara itu, harga rata-rata jagung di tingkat peternak naik 1,83% menjadi Rp7.240 per kilogram. Harga jagung pakan tersebut sudah melampaui harga acuan pembelian (HAP) di tingkat peternak yang ditetapkan pemerintah dalam Perbadan No.5/2022 sebesar Rp5.000 per kilogram.

Adapun, harga gula pasir konsumsi hari ini naik 0,69% menjadi Rp16.140 per kilogram. Padahal, pemerintah dalam Perbadan No.17/2023 menetapkan harga acuan pembelian (HAP) gula di tingkat konsumen sebesar Rp14.500-Rp15.500 per kilogram. 

Ihwal ketersediaan jagung, Arief mengatakan, pihaknya telah meminta Badan Pusat Statistik (BPS) untuk melakukan perhitungan kerangka sampel area (KSA) seperti yang dilakukan pada komoditas padi. Dengan perhitungan KSA untuk jagung nantinya dapat terlihat perkiraan produksi, konsumsi dan kebutuhan stok di masa mendatang.

Kenaikan harga jagung, kata dia, dipastikan bakal mengerek harga telur dan daging ayam. Musababnya, jagung menjadi komponen utama dalam pakan ternak unggas. Apalagi, produksi jagung pada periode Oktober hingga Desember 2023 dipastikan akan defisit dari jumlah kebutuhan.

Oleh karena itu, untuk menyiasati risiko lonjakan harga jagung yang semakin tinggi pada akhir tahun, Arief mengatakan bahwa importasi 250.000 ton oleh Bulog akan masuk pada pertengahan November 2023. 

"Apabila jagung tidak di intervensi maka harga telur dan ayam akan naik karena jagung ini adalah komponen utama pakan ternak. Importasi 250.000 ton akan datang di pertengahan November dan akan dishare [disalurkan] ke peternak mandiri," ungkap Arief.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper