Bisnis.com, JAKARTA – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu menyampaikan bahwa pemerintah terus mengintervensi harga pangan dengan menambah perlindungan sosial (perlinsos).
Febrio menekankan hal tersebut sebagai respons cepat dalam mengendalikan harga pangan. Pemerintah juga berupaya memitigasi dampak El Nino melalui upaya stabilisasi pasokan terutama komoditas strategis, seperti beras guna menjaga kecukupan pasokan dalam negeri.
“Pemerintah memberikan tambahan perlindungan sosial, antara lain dengan menambahkan bantuan beras hingga akhir tahun 2023 dan menggulirkan Bantuan Langsung Tunai [BLT] El Nino untuk bulan November-Desember 2023 guna menjaga daya beli kelompok miskin dan rentan,” ungkapnya dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (2/11/2023).
Selain itu, pemerintah juga menerapkan kebijakan operasi pasar, gelar pangan murah, dan intervensi harga terus konsisten dilakukan agar ekspektasi inflasi dapat terjaga.
Pasalnya, inflasi pada Oktober 2023 tercatat sedikit meningkat sebesar 2,56% (year-on-year/yoy) dibanding September (2,28%).
Hal tersebut didorong oleh naiknya inflasi harga pangan bergejolak (volatile food). Di tengah musim kemarau yang panjang akibat dampak El Nino, produksi pangan secara umum menurun sehingga beberapa komoditas mengalami peningkatan harga seperti beras dan aneka cabai.
Baca Juga
Sementara inflasi harga diatur pemerintah (administered price) juga tercatat naik tipis menjadi 2,12% (yoy) dari angka 1,99% (yoy) seiring dengan harga minyak mentah yang masih tinggi. Sementara itu, perlambatan inflasi inti masih berlanjut mencapai 1,91% (yoy) dari 2,00% (yoy) pada September 2023.
Untuk itu, pemerintah terus melakukan upaya untuk menjaga daya beli masyarakat melalui tambahan perlindungan sosial yang bersumber dari APBN tersebut.
Pada November-Desember 2023, Kemenkeu akan melancarkan paket kebijakan ekonomi. Selain BLT dan bantuan beras, juga insentif PPN ditanggung pemerintah untuk sektor properti.
“APBN terus dioptimalkan sebagai shock absorber, terutama di tengah tekanan yang disebabkan fenomena El Nino saat ini,” kata Febrio.
Terlebih, El Nino diprediksi masih akan berlanjut dengan level moderat hingga Februari 2024.