Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LRT Jabodebek dan Kereta Cepat Sering Gangguan, Ini Catatan dari MTI

MTI memberikan sejumlah catatan terkait operasional LRT Jabodebek dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung WHOOSH yang kerap mengalami gangguan. 
LRT Jakarta./ Dok. BKIP Kemenhub
LRT Jakarta./ Dok. BKIP Kemenhub

Bisnis.com, JAKARTA - Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) memberikan sejumlah catatan terkait operasional LRT Jabodebek dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung WHOOSH yang kerap mengalami gangguan. 

Ketua Forum Transportasi Perkeretaapian dan Angkutan Antarkota MTI Pusat, Aditya Dwi Laksana, mengatakan banyaknya gangguan yang terjadi pada LRT Jabodebek saat ini salah satunya disebabkan oleh proses persiapan yang kurang matang. 

Dia mencontohkan, proses uji coba operasional dengan membawa penumpang seharusnya dilakukan lebih lama. Hal ini diperlukan agar operator dapat mengetahui potensi-potensi gangguan yang akan muncul saat LRT sudah beroperasi komersial. 

Aditya mengatakan, proses uji coba dengan penumpang yang lebih panjang juga seharusnya dilakukan mengingat LRT Jabodebek menggunakan teknologinya Grade of Automation level 3 (GoA 3) yang merupakan teknologi baru di Indonesia. 

"Saat itu uji coba dengan penumpang kan hanya dilakukan beberapa hari sebelum vakum karena upgrade software. Kemudian berjalan lagi, tetapi juga hanya beberapa hari," kata Aditya saat dihubungi, Rabu (1/11/2023).

Lebih lanjut, Aditya juga menyoroti kurangnya koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam pembangunan LRT Jabodebek. 

Aditya mengatakan pembangunan LRT Jabodebek melibatkan banyak pihak seperti PT Industri Kereta Api (Persero) atau Inka untuk sarana kereta, Siemens AG untuk persinyalan, PT Adhi Karya (Persero) Tbk untuk prasarana, dan PT Len untuk kendali operasi. 

Dia mengatakan, seharusnya ada kolaborasi yang efektif antara pihak-pihak tersebut sejak tahap awal pembangunan proyek ini. 

"Seharusnya mereka intensif melakukan pendampingan dan penanggulangan, sehingga gangguan operasional dapat diantisipasi dengan baik," ujarnya.

Sementara itu, untuk Kereta Cepat WHOOSH, Aditya menekankan pentingnya keandalan layanan KA Feeder untuk menopang mobilitas masyarakat. Dia mengatakan, gangguan pada kereta feeder harus ditekan seminimal mungkin.

Dia menjelaskan, KA Feeder merupakan perpanjangan operasional dari Kereta Cepat WHOOSH. Sehingga, standar pelayanan kereta tersebut harus setara dengan kereta cepat.

"Keandalan operasionalnya [KA Feeder] harus diutamakan. Jangan sampai kereta cepatnya optimal, tapi KA Feedernya banyak gangguan," ujar Aditya.

Untuk menjaga kualitas pelayanan KA Feeder, Aditya menyarankan PT KAI untuk menyediakan sejumlah armada kereta cadangan. Hal ini agar mobilitas penumpang kereta cepat tidak terhambat jika ada gangguan pada kereta feeder.

Selain itu, dia menyarankan PT KAI dan Inka menyediakan teknisi on site yang ditugaskan pada titik operasi KA Feeder. Hal ini dilakukan agar gangguan yang mungkin terjadi pada KA Feeder dapat diatasi dengan cepat.

"Untuk berjaga kondisi darurat, KAI juga harus siapkan lokomotif khusus untuk menarik KA Feeder yang mengalami gangguan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper