Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bahlil Sebut Investor Asing Lebih Gemar Investasi di Indonesia Timur

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa Provinsi Maluku Utara cukup menarik, karena bisa mengalahkan wilayah Jawa Tengah.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia memaparkan realisasi investasi kuartal III/2023 pada Jumat (20/10/2023). Youtube: Kementerian Investasi/BKPM
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia memaparkan realisasi investasi kuartal III/2023 pada Jumat (20/10/2023). Youtube: Kementerian Investasi/BKPM

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Investasi/Badan Kordinasi Penanaman Modal (BKPM) membeberkan bahwa investor asing lebih suka berinvestasi di wilayah Indonesia bagian timur.

Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa ada lima Provinsi di Indonesia yang paling banyak mendapatkan Penanam Modal Asing (PMA) yaitu Jawa Barat, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Banten dan DKI Jakarta.

Bahlil juga mengaku kaget bahwa dirinya tidak mengira bahwa investor asing lebih gemar untuk melakukan investasi di wilayah Indonesia bagian timur.

"Jadi mungkin kawasan Indonesia bagian timur ini lebih dipercaya oleh asing daripada di wilayah Jawa pada kuartal III ini. Jadi muka boleh seram, tapi timur itu ramah investasi," tuturnya, Jumat (20/10).

Selain itu, untuk investasi Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN), Bahlil mengatakan kelima provinsi yang paling besar mendapatkan investasi adalah DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Kalimantan Timur, dan Banten.

"Nah, kalau ini bagus ini untuk kemajuan IKN di Kalimantan Timur," katanya.

Kemudian, secara umum, investasi yang paling besar ada di Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten dan Maluku Utara. Bahlil mengatakan bahwa Provinsi Maluku Utara cukup menarik, karena bisa mengalahkan wilayah Jawa Tengah.

"Dalam konteks investasi, Maluku Utara ini sudah mengalahkan Jawa Tengah ya, karena di Provinsi Jawa Tengah, tidak masuk  ke dalam lima besar ini," ujarnya.

Menurut politisi Partai Golkar tersebut, indikator investasi itu sangat baik disampaikan ke publik sebagai alat untuk mengukur provinsi yang ramah dengan investasi.

"Ini penting sekali untuk mengukur wilayah-wilayah itu, ini pasti pertumbuhan ekonominya baik dan bagus,"  tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper