Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Investasi/Badan Kordinasi Penanaman Modal (BKPM) membeberkan bahwa realisasi investasi pada kuartal III/2023 atau periode Juli-September 2023 telah mencapai Rp374,4 triliun di Indonesia.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengaku bersyukur atas meningkatnya investasi ke Indonesia yang tumbuh 21,6% secara year-on-year (yoy). Menurutnya, investasi Rp374,4 triliun tersebut telah menyerap tenaga kerja lokal sebanyak 516.467 orang di seluruh Indonesia.
"Ini adalah tenaga kerja langsung yang dicover atas kinerja investasi. Ini semua tenaga lokal, yang jelas asing tidak kita hitunglah," tuturnya di Jakarta, Jumat (20/10).
Bahlil merinci, dari total investasi sebesar Rp374,4 triliun tersebut, Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp178,2 triliun atau 47,6% dan Penanam Modal Asing (PMA) sebesar Rp196,2 triliun atau 52,4%.
"Ini mungkin dalam sejarah bangsa kita bahwa sekalipun kita masuk tahun politik, tetapi global tetap menaruh perhatian dan kepercayaan yang luar biasa, ditandai dengan realisasi investasi ini," katanya.
Menurut politisi Partai Golkar itu, pada tahun politik seperti saat ini, seluruh investor tidak lagi wait and see, namun semakin agresif untuk berinvestasi ke Indonesia.
Baca Juga
"Mereka malah semakin agresif untuk merealisasi bagaimana komitmen mereka di Indonesia," ujar Bahlil.
Dia pun mengaku bersyukur PMDN di Indonesia juga tumbuh positif, meskipun saat ini memasuki tahun politik. Dia berharap pertumbuhan tersebut bisa dijaga hingga akhir tahun ini.
"Semoga proses politik dan ekonomi bisa berjalan dengan baik nanti. Adu gagasan saja lah, gagasan ekonomi bagaimana," tuturnya.
Sebelumnya, ekonom memproyeksikan kinerja atau realisasi investasi Indonesia pada kuartal III/2023 masih akan tumbuh, namun tertahan karena menunggu hasil Pemilu 2024.
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (Core) Mohammad Faisal menilai pada dasarnya investor melihat jangka menengah-panjang daripada jangka pendek.
Dirinya melihat masih ada kemungkinan kinerja investasi on track bisa mencapai target di kuartal III/2023, walaupun lebih susah karena semakin mendekati Pemilu. Pasalnya, realisasi investasi memiliki kecenderungan menunggu keputusan besar menjelang pemilihan presiden baru.
“Ada kecenderungan perlambatan investasi pada sebagian sektor tertentu. Jadi masih ada kemungkinan mencapai target di kuartal III/2023, masih di kisaran Rp300an triliun. Namun, fakor penghambat juga besar untuk melihat hasil pemilu,” katanya, Kamis (19/10/2023).