Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada Pemilu 2024, Realisasi Investasi Capai Target Rp1.400 Triliun?

Berikut proyeksi ekonom soal realisasi investasi kuartal III/2023. Bakal capai target Rp1.400 triliun?
Jalan Tol Pemalang-Batang - Waskita Toll Road
Jalan Tol Pemalang-Batang - Waskita Toll Road

Bisnis.com, JAKARTA – Ekonom memproyeksikan kinerja atau realisasi investasi Indonesia pada kuartal III/2023 masih akan tumbuh, namun tertahan karena menunggu hasil Pemilu 2024.  

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (Core) Mohammad Faisal menilai pada dasarnya investor melihat jangka menengah-panjang daripada jangka pendek.  

Dirinya melihat masih ada kemungkinan kinerja investasi on track bisa mencapai target di kuartal III/2023, walaupun lebih susah karena semakin mendekati Pemilu. Pasalnya, realisasi investasi memiliki kecenderungan menunggu keputusan besar menjelang pemilihan presiden baru. 

“Ada kecenderungan perlambatan investasi pada sebagian sektor tertentu. Jadi masih ada kemungkinan mencapai target di kuartal III/2023, masih di kisaran Rp300an triliun. Namun, fakor penghambat juga besar untuk melihat hasil pemilu,” katanya, Kamis (19/10/2023). 

Sementara itu, Direktur Program Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti menilai masih cukup jauh investasi Indonesia untuk menuju target Rp1.400 triliun.  

Menurutnya, pemulihan ekonomi pada tahun ini masih belum sepenuhnya normal. Terlebih konflik geopolitik bukan hanya Rusia-Ukraina yang menambah kegaduhan ekonomi global.  

Dari sisi domestik, adanya tahun politik juga menahan investor untuk merealisasikan investasinya. 

“Takutnya pemimpin ganti maka akan ganti kebijakan. Sehingga mereka lebih memilih wait and see,” ujarnya. 

Adapun, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menyatakan bahwa masih ada potensi pertumbuhan investasi sebesar 30% secara tahunan atau year-on-year (yoy) pada kuartal ini atau hampir Rp400 triliun.  

Proyeksi tersebut lebih rendah dari realisasi kuartal III/2022 yang tumbuh hingga 42,1% (yoy) senilai Rp307,8 triliun. Sementara realisasi semester I/2023 baru mencapai Rp678,7 triliun atau 48,5% dari target. 

Sejalan dengan hal tersebut, nantinya realisasi investasi di kuartal III/2023 ini masih akan bertumpu pada komoditas olahan primer yang berorientasi ekspor. 

Bhima meyakini daerah-daerah penghasil nikel atau hilirisasi di Sulawesi atau Maluku masih akan menjadi tujuan favorit investasi. 

“Tapi overall sampai akhir tahun, ada kenaikan ada pertumbuhan, tapi untuk mencapai target seperti nya masih belum,” ujarnya. 

Tertahannya pertumbuhan investasi tidak lain akibat konflik di Ukraina, kenaikan harga produksi dan tren kenaikan suku bunga, serta adanya tekanan pada permintaan barang-barang terutama yang berorientasi ekspor ke China.

Mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS), kinerja ekspor Indonesia ke China pada September 2023 harus anjlok 15,9 persen (yoy). 

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) akan mengumumkan hasil realisasi investasi kuartal III/2023 pada Jumat, (20/10/2023), pukul 10.00 WIB. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper