Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelajah Pelabuhan 2023: Arus Peti Kemas di TPK Semarang Terimbas Perang Rusia-Ukraina

PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Terminal Peti Kemas Semarang melaporkan adanya penurunan arus peti kemas pasca-terjadinya perang Rusia dengan Ukraina.
Truk trailer bersiap masuk kedalam area Automated Rubber-Tyred Gantry (ARTG) di Terminal Peti Kemas (TPK) Semarang (16/10/2023). Bisnis/Adam Rumansyah.
Truk trailer bersiap masuk kedalam area Automated Rubber-Tyred Gantry (ARTG) di Terminal Peti Kemas (TPK) Semarang (16/10/2023). Bisnis/Adam Rumansyah.

Bisnis.com, SEMARANG - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Terminal Peti Kemas Semarang melaporkan adanya penurunan arus peti kemas pasca-terjadinya perang Rusia dengan Ukraina.

General Manager Terminal Peti Kemas (TPK) Semarang I Nyoman Sudhiarta mengatakan bahwa situasi ini justru berbanding terbalik dengan situasi pada saat pandemi Covid-19. Pada saat pandemi, kata Nyoman, traffic peti kemas justru cukup tinggi.

“Pasca-pandemi terjadi invasi Rusia ke Ukraina ini yang mengalami penurunan traffic di Semarang, penurunannya justru pascaperang,”kata Nyoman kepada tim Jelajah Pelabuhan Bisnis Indonesia, Senin (16/10/2023).

Berdasarkan data TPK Semarang, arus peti kemas pada saat puncak pandemi Covid-19 atau pada 2021 berada di angka 797.020 twenty foot equivalent unit (TEUs).

Angka tersebut, kata Nyoman, merupakan traffic tertinggi dibandingkan beberapa tahun terakhir. Sebab, jika melihat data pada 3 tahun kebelakang jumlah traffic peti kemas di TPK Semarang tidak sampai 720.000 TEUs.

Namun, pasca-2021, mulai terjadi penurunan arus peti kemas di terminal yang berada di Pelabuhan Tanjung Emas ini. 

Pada tahun 2022, tercatat traffic peti kemas di TPK Semarang hanya menyentuh angka 765.942 TEUs. Sementara itu, sepanjang Januari-September 2023, angka arus peti kemas baru menyentuh 582.256 TEUs.

Nyoman mengatakan, komoditas handicraft, seperti mebel menjadi salah satu komoditas yang paling terdampak dari situasi saat ini. Pihaknya sempat mendatangi pabrik handicraft di Jepara dan mendapati adanya penurunan penjualan yang drastis karena berkurangnya pemesanan dari Eropa.

Dia mengatakan, jalur distribusi dari TPK Semarang kebanyakan pemesanan untuk ekspor ke wilayah China dan negara-negara di kawasan Eropa.

“Perusahaan [handicraft] di Jepara mereka alami penurunan yang cukup drastis karena order di Eropa mengalami penurunan yang besar karena adanya perang Rusia,” ujarnya.

Terdapat dua komoditas unggulan yang terdapat di TPK Semarang. Nyoman menyampaikan bahwa dua komoditas tersebut adalah handicraft dan garmen.

Selain dua komoditas tersebut, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat beberapa komoditas unggulan lainnya yang juga dilayani di TPK Semarang.

Berikut daftar 10 besar komoditas unggulan yang dilayani di TPK Semarang sampai dengan September 2023:

1.Plywood - 1557 TEUs

2.Furniture - 1127 TEUs

3.Wood - 1050 TEUs

4.General Cargo - 452 TEUs

5.Albasia Barecore - 291 TEUs

6.Charcoal - 244 TEUs

7.Yarn - 204 TEUs

8.Vegetables - 114 TEUs

9.Paper - 98 TEUs

10.Polypropylene - 88 TEUs

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper