Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelajah Pelabuhan 2023, Meratus Line: Transformasi Pelindo TPK Efisienkan Biaya Logistik

Transformasi yang dilakukan PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) telah membantu perusahaan pelayaran untuk memangkas biaya logistik.
Truk trailer saat melakukan kegiatan bongkar muat di Terminal Petikemas Surabaya, Selasa (17/10/2023)/Bisnis-Adam Rumansyah
Truk trailer saat melakukan kegiatan bongkar muat di Terminal Petikemas Surabaya, Selasa (17/10/2023)/Bisnis-Adam Rumansyah

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan pelayaran PT Meratus Line menyambut baik transformasi yang dilakukan oleh PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) terkait integrasi ekosistem pelabuhan. 

Direktur Utama (Dirut) Meratus Line Slamet Raharjo mengatakan bahwa adanya transformasi ini memudahkan pengguna jasa untuk berkomunikasi dengan Pelindo jika terdapat kendala pengiriman maupun bongkar muat.

Selain itu, dengan adanya transformasi ini membuat skema pelayanan bongkar muat dapat dilakukan melalui satu pintu.

“Kalau dulu bicara ke Pelindo I,II, III, IV, sekarang ini satu Pelindo aja, enggak ketemu dengan banyak orang itu saya bisa fokus untuk urus yang lain. Lalu, pengambilan keputusan juga cepat,” kata Slamet kepada Tim Jelajah Pelabuhan Bisnis Indonesia, Rabu (18/10/2023).

Lebih lanjut, Slamet menyampaikan, dengan adanya skema satu pintu membuat adanya efisiensi waktu dan biaya logistik yang harus dikeluarkan.

“Betul efisien, jauh lebih efisien,” ujar Slamet.

Slamet juga melihat bahwa penggabungan atau merger Pelindo turut meningkatkan produktivitas terminal peti kemas Pelindo.

“Sekarang ini produktivitas sudah meningkat bagus jauh dari yang sebelumnya,” ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, Direktur Utama SPTP M. Adji mengatakan bahwa pengintegrasian ekosistem pelabuhan sudah dilakukan sejak bergabungnya empat regional Pelindo menjadi satu kesatuan. Dengan merger Pelindo, membuat adanya kesamaan dalam pendataan dan berkas jika kapal beralih dari wilayah satu ke wilayah lainnya.

Penggabungan BUMN pelabuhan yang terdiri atas PT Pelindo I, III, dan IV (Persero) ke dalam PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) ini telah dilakukan sejak Oktober 2021.

Adji menuturkan, sebelum adanya penggabungan, masih ada perbedaan penggunaan sistem ketika bersandar dari satu pelabuhan ke terminal lainnya.

“Nah, sebelum merger kapal harus pakai sistemnya Medan, terus masuk Jakarta beda sistemnya, beda pembayarannya. Itu antara Pelindo satu dan yang lainnya berbeda sehingga membuat repot dan nggak bisa lebih efisien,” kata Adji kepada Tim Jelajah Pelabuhan Bisnis Indonesia, Selasa (17/10/2023).

Lebih lanjut, Adji mengatakan bahwa saat ini pihaknya juga terus melalukan transformasi dalam pengintegrasian antara pelabuhan peti kemas milik SPTP, salah satunya melakukan pertukaran data antara terminal dengan pelayaran.

Adji mengatakan bahwa pertukaran ini dilakukan untuk mengetahui jadwal dan muatan yang dibawa oleh kapal dari suatu tempat ke tempat lainnya.

“Misal, dari Surabaya mau kirim barang ke Banjarmasin, pihak dari Banjarmasin sudah tahu muatan yang akan dibongkar di sana. Jadi disana nggak perlu upload lagi [dokumen] dan ini akan mempermudah perencanaan karena ketika kapal singgah sudah tahu akan ke mananya,” ujar Adji.k

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper