Bisnis.com, CIREBON - Cirebon menjadi salah satu kota dengan Pelabuhan yang memiliki peran dalam perekonomian Pulau Jawa.
Pelabuhan Cirebon atau Pelindo Regional 2 Cirebon, yang dikelola oleh PT Pelabuhan Indonesia (Persero), saat ini masih melayani pengiriman curah kering (batubara, pasir, dan garam), curah cair (CPO minyak, aspal cair), barang kargo pembangunan, hingga tepung terigu.
Bisnis Indonesia Group lewat tim Jelajah Pelabuhan 2023 menyambangi Pelabuhan Pelindo Cirebon, Minggu (15/10/2023) untuk melihat aktivitas arus barang dan kondisi terkini di pelabuhan ini.
Tim Jelajah Pelabuhan sampai di lokasi pukul 13.40 WIB. Dalam pantauan tim, tidak ada penumpukan volume kendaraan atau truk masuk dan keluar Pelindo Regional 2 Cirebon.
Volume truk yang masuk dan keluar pelabuhan bahkan tampak lengang. Dalam kurun waktu lima menit, hanya tiga sampai empat truk yang keluar dan masuk Pelabuhan.
Namun berbanding terbalik dengan area pintu masuk, terdapat antrean truk di dalam pelabuhan. Truk-truk tampak bersiap mengangkut batu bara dan pasir kuarsa dari dermaga.
Terlihat pula tiga truk yang mengantre untuk mengangkut batu bara di dermaga Pelabuhan Pelindo Regional 2 Cirebon. Batu bara yang diangkut berasal Kalimantan, dan akan dikirimkan ke wilayah Bandung untuk kebutuhan industri tekstil.
Kemudian, untun pasir kuarsa terdapat antrean dua truk yang akan mengangkut komoditas dari Bangka Belitung ke wilayah Palimanan untuk industri habel.
Selain antrean truk di komoditas minerba, terdapat juga antrean di pengangkutan komoditas pangan, yaitu jagung. Meskipun, secara volume tidak sebanyak batu bara.
Di luar antrean, terdapat juga beberapa truk yang memang terpakir didalam wilayah pelabuhan.
Bisnis Indonesia Group kembali menggelar program Jelajah Pelabuhan 2023 sedari tanggal 13 Oktober hingga 24 Oktober 2023.
Reportase kali ini mengangkat tema “Membangun Ekosistem Pelabuhan Terintegrasi dengan Tujuan Efisiensi" dengan tujuan memotret langsung geliat industri di Tanah Air, terutama pada sektor kepelabuhan dan logistik.
Pada tahun ketiganya, Bisnis Indonesia Group menerjunkan dua tim langsung ke lapangan dengan tujuan berlawanan.
Tim darat mengaspal di sepanjang Pulau Jawa, melaporkan kondisi riil aktivitas pelabuhan, baik di Tanjung Priok Jakarta, Patimban di Subang, Pelabuhan Cirebon, Tanjung Mas di Semarang hingga Tanjung Perak, Surabaya.
Kemudian, tim udara akan terbang keluar dari Pulau Jawa menuju Batam, Provinsi Kepulauan Riau di Pulau Sumatra. Tim kedua ini bakal untuk memotret aktivitas pelabuhan sekitar hingga kawasan industri di wilayah itu.