Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelajah Pelabuhan 2023: Inovasi Pelindo TPK Semarang Efisiensi Biaya Logistik

PT Pelabuhan Indonesia Terminal Peti Kemas (PTPK) Semarang melakukan inovasi untuk efisiensi biaya logistik.
Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (8/9/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (8/9/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Pelabuhan merupakan salah satu nama pelabuhan penting di Indonesia yang berlokasi di Kota Semarang, Jawa Tengah. Pelabuhan ini menjadi salah satu pelabuhan penting bagi perekonomian Jawa Tengah.

Salah satu terminal milik PT Pelabuhan Indonesia Terminal Peti Kemas (PTPK) Semarang menjadi salah satu terminal di Tanjung Emas yang memiliki traffic tinggi dalam aktivitas bongkar muat.

Bisnis Indonesia Group lewat tim Jelajah Pelabuhan 2023 langsung menyambangi PTPK Semarang untuk melihat secara langsung situasi terkini dari terminal peti kemas milik Pelindo ini.

Dari pantauan tim Jelajah Pelabuhan pada, Senin (16/10/2023) pada pukul 10.00 WIB, terlihat situasi lalu lintas di dalam dan luar pelabuhan tampak ramai lancar.

Pada terminal peti kemas milik PTPK Semarang nampak terdapat beberapa truk yang melakukan aktivitas bongkar muat. Namun, tidak terjadi penumpukan dan antrean ketika aktivitas tersebut berjalan.

Diketahui, penyebab tidak adanya penumpukan pada aktivitas bongkar muat di PTPK Semarang dikarenakan adanya inovasi yang dilakukan oleh perusahaan BUMN ini.

General Manager Terminal Peti Kemas (TPK) Semarang, I Nyoman Sudhiarta mengatakan bahwa inovasi yang dilakukan adalah membuat sebuah booking system yang berguna untuk mengurai adanya kepadatan di PTPK Semarang.

Sebab, Nyoman menyebut untuk trafic kendaraan di PTPK Semarang mencapai 1.000 sampai 1.300 unit perharinya.

“Kami mencoba membuat sebuah inovasi di sistem, menurut kami namanya TBS atau Terminal Boking System namun kami buat sederhana dalam rangka mengurai dari trafic jam,” kata Nyoman kepada tim Jelajah Pelabuhan Bisnis Indonesia, Senin (16/10/2023).

Untuk TBS sendiri, Nyoman menyampaikan bahwa pihaknya membag delapan klaster yang dibagi menjadi tiga jam setiap klasternya.

Pembagian ini dilakukan untuk mengurai angka dari traffic kendaraan masuk ke terminal peti kemas, terlebih pada jam sibuk pada sore hingga malam hari.

“TPK ini bekerja 24/7 jadi 24 jam 7 hari, jadi traffic itu satu hari bisa mencapai 1.000 sampai 1.300 unit perputaran tiap hari, jadi kita coba urai dari angka tersebut dalam 24 jam,” ujarnya.

Nyoman menyampaikan bahwa adanya TBS ini akan membuat efisiensi dari biaya logistik yang dikeluarkan oleh para pelaku usaha. Sebab, hal ini akan menggerus biaya bahan bakar dan pelaku usaha dapat mengatur masuk dan keluar terminal secara mandiri.

Selain TBS, pihak TPK Semarang kata Nyoman juga melakukan transformasi proses bisnis dengan menerapkan planing dan contril (PNC). PNC ini akan membuat pola integrasi antara peti kemas, non peti kemas, marine dan trafic management dan dapat dipantau dengan satu pintu.

“Dimana tujunnya untuk mempercepat proses bisnis dan memonitoring kegiatan pelabuhan bisa berkalan dengan baik,” ucap Nyoman.

Bisnis Indonesia Group kembali menggelar program Jelajah Pelabuhan 2023 mulai 13 Oktober hingga 24 Oktober 2023.

Reportase kali ini akan mengangkat tema “Membangun Ekosistem Pelabuhan Terintegrasi dengan Tujuan Efisiensi" dengan tujuan untuk memotret langsung geliat industri di Tanah Air terutama pada sektor kepelabuhan dan logistik.

Pada tahun ketiganya, Bisnis Indonesia Group menerjunkan dua tim langsung ke lapangan dengan tujuan berlawanan.

Tim darat akan mengaspal di sepanjang Pulau Jawa melaporkan kondisi rill aktivitas pelabuhan baik di Tanjung Priok Jakarta, Patimban di Subang, Pelabuhan Cirebon, Tanjung Mas di Semarang hingga Tanjung Perak, Surabaya.

Kemudian, tim udara akan terbang keluar dari Pulau Jawa menuju Batam, Provinsi Kepulauan Riau di Pulau Sumatra. Tim kedua ini bakal untuk memotret aktivitas pelabuhan sekitar hingga kawasan industri di wilayah itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lukman Nur Hakim
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper