Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Boyong Investasi Rp197 Triliun dari China, Ada Kereta Cepat ke Surabaya?

Kunjungan Presiden Jokowi ke China menghasilkan kerja sama antara kedua negara senilai US$12,6 miliar atau Rp197,47 triliun.
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Presiden China Xi Jinping, di sela-sela KTT G20, di Osaka, Jepang, Jumat (28/6/2019)./Reuters
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Presiden China Xi Jinping, di sela-sela KTT G20, di Osaka, Jepang, Jumat (28/6/2019)./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke China menghasilkan kerja sama antara kedua negara senilai US$12,6 miliar atau Rp197,47 triliun (kurs Rp15.673).

Hal tersebut disampaikan Menteri BUMN sekaligus Menko Marves Ad Interim, Erick Thohir saat mendampingi Presiden Jokowi dalam kunjungan kerjanya ke China pada 16-18 Oktober 2023.

Erick mengatakan dalam kunjungan kerja ke China, pemerintah menjajaki kerja sama melalui Indonesia-China Business Forum. Dalam forum tersebut, dia menyebut kedua negara telah sepakat untuk menandantangani 11 dokumen kerja sama investasi di berbagai bidang seperti pengembangan industri baterai listrik hingga energi hijau.

"Kerja sama senilai USD12,6 miliar ini terjalin antara perusahaan swasta-swasta, BUMN-swasta, maupun BUMN-BUMN. Ini untuk memperkuat pengembangan industri baterai listrik, energi hijau, dan teknologi kesehatan di tanah air, agar bisa meningkatkan pembukaan lapangan pekerjaan," kata Erick Thohir dikutip dari akun Instagramnya @erickthohir, Senin (16/10/2023).

Sebelumnya, Erick menyatakan salah satu isu yang dibahas dalam kunjungan Jokowi ke China ialah soal rencana pengembangan proyek kereta cepat ke Surabaya.

Erick menuturkan rencananya, Jokowi dan Presiden China Xi Jinping akan membahas sejumlah isu prioritas seperti peningkatan ekspor Indonesia, peningkatan investasi, dan pembangunan ketahanan pangan.

"Kalau di China itu salah satunya memang diskusi lebih mendalam keberlanjutan kereta cepat dari Bandung ke Surabaya yang studinya sedang dipelajari, tetapi kita juga ingin terus memperbaiki namanya struktur kerja samanya, apakah kepemilikan, bunga dan lain-lain," kata Erick dalam keterangan dikutip dari Antara, Senin (16/10/2023).

Erick mengatakan, ingin memasukkan PT INKA sebagai bagian dari Proyek Kereta Cepat Bandung-Surabaya. Menurut Erick, saat ini INKA sudah bisa membangun LRT, dengan berbagai masukan masyarakat pada awalnya.

Selain itu, Erick menekankan perlunya penambahan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam proyek kereta cepat Bandung-Surabaya sehingga keterlibatan INKA menjadi sejalan.

"Makanya dalam rangka meningkatkan TKDN maka kita melakukan kerja sama INKA, sehingga untuk kereta cepat ke depan bisa sama-sama membangun," katanya.

Pertemuan dengan China juga ingin mendiskusikan perbaikan struktur kerja samanya. Itu termasuk isu kepemilikan hingga suku bunga.

"Kalau kita mau menjadi negara maju, namanya infrastrukturnya harus dibangun, apakah jalan tol, kereta api, pelabuhan, bandara yang memang pasti akan perlu waktu. Membangun infrastruktur perlu waktu," ujar Erick.

Untuk diketahui, Presiden Jokowi bertolak ke China pada Senin (16/10/2023) pagi. Kunjungan kerja Presiden kali ini untuk menghadiri Belt and Road Forum for International Cooperation yang ke-3 di Beijing. Setelah dari China, Jokowi akan menghadiri KTT pertama Asean GCC (Gulf Cooperation Countries) di Riyadh.

“Hari ini saya dan delegasi akan melakukan kunjungan kerja ke Beijing, RRT dan Riyadh, Kerajaan Arab Saudi,” ucap Jokowi.

Di RRT, Kepala Negara akan melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Xi Jinping pada tanggal 17 Oktober 2023 dan menghadiri Belt and Road Forum for International Cooperation yang ke-3 pada tanggal 18 Oktober 2023. Selain itu, Presiden juga diagendakan bertemu dengan PM Li Qiang dan Ketua Parlemen RRT Zhao Leji.

“Sejumlah isu prioritas yang akan kita bahas dengan RRT, antara lain, peningkatan ekspor Indonesia, peningkatan investasi, dan pembangunan ketahanan pangan,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper