Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RI Masih Ketergantungan Impor Mesin & Peralatan Mekanis dari 3 Negara Ini

Indonesia masih ketergantungan terhadap impor mesin, peralatan mekanis, dan bagiannya (HS 84) dari sejumlah negara.
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (15/2/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (15/2/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia masih ketergantungan terhadap impor mesin, peralatan mekanis, dan bagiannya (HS 84) dari tiga negara utama asal impor, yakni China, Jepang, dan Korea Selatan. 

Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) September 2023, impor nonmigas dari negara-negara tersebut mengalami pertumbuhan, di mana komoditas utama yang diimpor, yakni golongan HS 84. 

Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar W. mengatakan, China masih menjadi negara utama asal impor nonmigas dengan kontribusi pangsa impor mencapai 35,35% atau naik dari 32% pada Agustus 2023.

"Adapun, komoditas utama impor dari Tiongkok adalah mesin, peralatan mekanis dan bagiannya (HS 84), lalu mesin, perlengkapan elektrik dan bagiannya (HS 85), serta plastik dan barang dari plastik (HS 39)," kata Amalia dalam rilis BPS, Senin (16/10/2023). 

Namun, impor nonmigas dari China dengan nilai sebesar US$4,95 miliar mengalami penurunan sebesar 4,55% secara bulanan dan turun 12,97% secara tahunan. 

Selain China, Jepang juga menjadi negara asal impor utama dengan nilai impor sebesar US$1,21 miliar atau turun 19,31% secara bulanan dan turun 6,85% secara tahunan. 

"Pangsanya mencapai 8,64%. Adapun, komoditas utama impor Indonesia dari Jepang adalah mesin, peralatan mekanis dan bagiannya (HS 84), kendaraan dan bagiannya (HS 87) serta mesin dan perlengkapan elektrik dan bagiannya (HS 85)," ujarnya. 

Di sisi lain, Indonesia juga mengimpor mesin dan peralatan mekanis ke Korea Selatan. Dalam hal ini, impor nonmigas dari Negeri Gingseng itu mengalami peningkatan secara bulanan sebesar 2,40% dan tahunan naik 4,12%. 

Adapun, nilai impor barang dari Korea Selatan mencapai US$0,79 miliar dengan pangsa impor sebesar 5,62%. Komoditas utama impor Indonesia dari Korea Selatan, yaitu mesin peralatan mekanis dan bagiannya (HS 84), instrumen optik, fotografi, sinematografi dan medis (HS 90) serta mesin dan peralatan elektrik dan bagiannya (HS 85). 

"Nilai impor dari Tiongkok dan Jepang ini mengalami penurunan baik secara bulanan dan tahunan. Untuk impor dari Korea Selatan baik secara bulanan dan tahunan mengalami peningkatan," tuturnya. 

Nilai impor Indonesia secara kumulatif pada periode Januari-September 2023 tercatat sebesar US$164,52 miliar atau turun 8,34% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. 

Impor nonmigas mencapai US$138,76 miliar atau turun 6,52%, sedangkan impor migas mencapai US$25,76 miliar atau turun 17,02%. Nilai impor tertinggi masih dikontribusikan oleh impor bahan baku/penolong yang nilainya sebesar US$120,01 miliar. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper