Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPS: Impor Permesinan hingga Plastik Kompak Turun Januari 2025

Impor tiga komoditas utama nonmigas yaitu mesin/peralatan mekanis, hingga plastik dan barang dari plastik mengalami penurunan secara tahunan per Januari 2025
Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasani memberikan paparan saat konferensi pers BPS di Jakarta, Selasa (1/10/2024). Bisnis/Abdurachman
Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasani memberikan paparan saat konferensi pers BPS di Jakarta, Selasa (1/10/2024). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor 3 komoditas utama nonmigas Indonesia yaitu mesin/peralatan mekanis, mesin/perlengkapan elektrik, serta plastik dan barang dari plastik mengalami penurunan secara tahunan pada Januari 2025. 

Laporan terbaru BPS menunjukkan, nilai impor mesin/peralatan mekanis mencapai US$2,59 miliar atau turun 9,71% (year-on-year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai US$2,86 miliar. 

Sementara, impor mesin/perlengkapan elektrik turun 2,24% yoy menjadi US$2,26 miliar dari Januari 2024 senilai US$2,31 miliar. Nilai impor plastik dan barang dari plastik juga turun 0,71% yoy menjadi US$0,90 miliar pada Januari 2025. 

Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan nilai impor ketiga komoditas tersebut memberikan share sekitar 36,97% terhadap total impor nonmigas. 

"Secara bulanan mesin peralatan mekanis dan mesin perlengkapan elektrik mengalami penurunan, sedangkan plastik dan barang dari plastik mengalami kenaikan nilai impor," ujar Amalia dalam rilis BPS, Senin (17/2/2025). 

Lebih terperinci, secara bulanan pada bulan lalu, volume impor mesin peralatan mekanis sebesar 0,36 juta ton, volume impor mesin perlengkapan elektrik dan bagiannya 0,14 juta ton, serta plastik dan barang dari plastik bertanya 0,55 juta ton. 

Sebelumnya, BPS juga melaporkan impor barang modal mengalami penurunan dari Desember 2024 senilai US$3,91 miliar menjadi US$3,32 milia pada Januari 2025. Secara tahunan, nilai impor barang modal naik dari Januari 2024 senilai US$3,26 miliar. 

Sementara itu, nilai impor bahan baku/penolong turun 13,11% (month-to-month/mtm) dari Desember 2024 yang tercatat sebesar US$15 miliar dan secara tahunan turun dari Januari 2024 senilai US$13,46 miliar menjadi US$13,04 miliar. 

Pada periode ini, impor Indonesia masih didominasi dari negara asal utama China sebesar 40,86%, disusul Asean 15,41%, kemudian Jepang 7,42%, Uni Eropa 5,60%, dan Amerika Serikat 4,92%. 

"Secara tahunan, nilai impor nonmigas dari China dan Jepang mengalami kenaikan sementara impor dari Amerika Serikat, Asean, dan Uni Eropa mengalami penurunan," tuturnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper