Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Masih Jor-joran Impor Gula di Awal 2025, Ini Buktinya

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia masih impor gula sebanyak 308.780 ton pada Januari 2025.
Proses bongkar muat gula di Terminal Kade 101 Tanjung Priok, Jakarta. Bisnis/Abdurachman
Proses bongkar muat gula di Terminal Kade 101 Tanjung Priok, Jakarta. Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia masih impor gula sebanyak 308.780 ton dengan nilai US$162,83 juta atau sekitar Rp2,64 triliun (asumsi kurs Rp16.220 per dolar AS) pada Januari 2025.

Pada awal tahun ini, keran impor gula yang diterima Indonesia didominasi dari Thailand, yakni sebanyak 93,12% dari total impor gula.

Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan bahwa volume impor gula mengalami penurunan baik secara bulanan maupun tahunan.

Data BPS menunjukkan, volume impor gula sempat menyentuh 509.480 ton pada Desember 2024. Ini artinya, volume impor gula turun sekitar 39,39% secara bulanan (month-to-month/mtm) pada Januari 2025 yang mencapai 308.780 ton.

Adapun pada Januari 2024, impor gula mencapai 408.850 ton dengan nilai US$249,96 juta atau sekitar Rp4,05 triliun. Dengan demikian, volumenya turun 24,48% secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun ini.

“Total [impor] baik gula konsumsi dan industri ini impor pada jan 2025 sebesar 308,78 ribu ton atau US$162,8 juta. Secara bulanan jika dibandingkan dengan Desember 2024, nilainya [secara dolar AS] turun 42,39%,” kata Amalia dalam Rilis BPS, Senin (17/2/2025).

Jika dilihat menurut HS 8 digit, impor gula didomiasi oleh other cane sugar (HS 17011400) dengan volume 304.500 ton dengan 98,61% dari total impor gula pada Januari 2025. Sementara itu, impor gula untuk refined sugar (HS 17019910) dengan volume sebanyak 4.280 ton dengan share 1,38%.

“Kalau kita lihat yang sebagian besar itu adalah gula untuk keperluan industri,” ungkapnya.

Apabila ditinjau menurut negara asal, Amalia menyampaikan bahwa asal gula impor utamanya berasal dari Thailand dengan volume 287.530 ton atau mencakup 93,12% dari total impor gula. Disusul Brasil, yakni sebanyak 17.000 ton gula atau dengan share sebesar 5,51%.

Secara terperinci, data BPS menunjukkan bahwa tren impor gula yang diterima Indonesia masih berasal dari Thailand dan Brasil.

Pada Januari 2025, komposisi impor gula yang diterima Indonesia adalah sebanyak 287.525 ton dari Thailand dengan nilai US$151,13 juta. Serta, sebanyak 17.000 ton gula dari Brasil senilai US$9,36 juta.

BPS mencatat, pada periode ini, Indonesia tidak mengimpor gula dari Australia, Vietnam, dan Afrika Selatan. Namun pada Januari 2024, Indonesia menerima impor gula dari Australia sebanyak 105.000 ton senilai US$64,19 juta dan 34.000 ton gula dari Afrika Selatan dengan nilai US$22,44 juta. Namun, tidak ada impor gula dari Vietnam pada periode ini.

Pada periode yang sama tahun lalu, impor gula juga tetap didominasi oleh Thailand dan Brasil masing-masing sebanyak 210.000 ton dengan nilai US$126,12 juta dan 57.250 ton senilai US$35,15 juta.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper