Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor bahan baku/penolong mengalami penurunan secara bulanan dan tahunan pada Januari 2025. Adapun, nilai impor bahan baku/penolong mencapai US$13,04 miliar bulan lalu.
Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan impor bahan baku penolong ini menyumbang setidaknya 72,43% dari total impor keseluruhan Januari 2025 yang mencapai US$18 miliar.
"Pada Januari 2025 seluruh jenis penggunaan barang impor mengalami penurunan secara bulanan, secara tahunan terjadi penurunan pada impor barang konsumsi dan bahan baku/penolong, namun impor barang modal masih meningkat," kata Amalia dalam rilis BPS, Senin (17/2/2025).
Dalam laporan BPS, nilai impor bahan baku/penolong turun 13,11% (month-to-month/mtm) dari Desember 2024 yang tercatat sebesar US$15 miliar dan secara tahunan turun dari Januari 2024 senilai US$13,46 miliar.
Di sisi lain, impor barang modal mengalami penurunan 15,19% dari Desember 2024 senilai US$3,91 miliar menjadi US$3,32 miliar pada Januari 2025. Secara tahunan, nilai impor barang modal naik dari Januari 2024 senilai US$3,26 miliar.
Sementara itu, impor konsumsi juga mengalami perlambatan yang turun 28,65% menjadi US$1,64 miliar pada Januari 2025, dari sebelumnya US$2,30 miliar dan US$1,77 pada Januari 2024.
Baca Juga
"Secara tahunan nilai impor barang konsumsi turun 7,16%, impor bahan baku penolong turun 3,15%, sementara barang modal naik impornya sebesar 1,74%," tuturnya.
Sebagai informasi, pada Januari 2025, total nilai impor mencapai US$18 miliar atau turun 15,18% dibandingkan Desember 2024. Impor migas sebesar US$2,48 miliar atau turun 24,69% dan impor nonmigas senilai US$15,52 miliar yang juga turun 13,43%
"Penurunan nilai impor secara bulanan ini didorong oleh penurunan nilai impor nonmigas yang memberikan andil sebesar 11,34% dan juga penurunan nilai impor migas dengan andil penurunan sebesar 3,84%," jelasnya.
Sebagaimana diketahui, kinerja impor Indonesia tahun 2024 juga tercatat mengalami peningkatan baik secara nilai (11,07% yoy) maupun volume (3,37% yoy).
Nilai impor Indonesia tahun 2024 tercatat sebesar USD233,66 miliar, utamanya disumbang oleh impor bahan baku/penolong dan barang modal dengan kontribusi sebesar 90,28% dari total impor sepanjang tahun 2024.
Tingginya kontribusi impor bahan baku/penolong dan barang modal juga sejalan dengan aktivitas ekspor yang menunjukkan peningkatan pada sektor industri pengolahan.
Pemerintah menilai hal ini mencerminkan kinerja industri manufaktur dalam negeri yang cukup terjaga di sepanjang tahun 2024. Adapun menurut komoditas, impor mesin/perlengkapan elektrik dan mesin/peralatan mekanis tercatat tumbuh, sedangkan komoditas besi dan baja tercatat mengalami kontraksi.