Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Optimistis Target Investasi Rp1.400 T Tercapai Meski Tertekan Situasi Global

Optimisme tersebut seiring dengan pergeseran pusat pertumbuhan ekonomi dunia yang bergeser ke Asean maupun Indo-Pasifik.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Presiden Direktur PT Bank HSBC Indonesia Francois de Maricourt dalam acara HSBC Summit 2023 di Hotel St. Regis, Jakarta, Rabu (11/10/2023)/Bisnis-Annasa Rizki Kamalina
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Presiden Direktur PT Bank HSBC Indonesia Francois de Maricourt dalam acara HSBC Summit 2023 di Hotel St. Regis, Jakarta, Rabu (11/10/2023)/Bisnis-Annasa Rizki Kamalina

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Indonesia masih menyatakan rasa optimistis bahwa target investasi sebesar Rp1.400 triliun akan tercapai di tengah tekanan gepolitik, baik dari Rusia-Ukraina maupun Israel-Palestina.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa optimisme tersebut seiring dengan pergeseran pusat pertumbuhan ekonomi dunia yang bergeser ke Asean maupun Indo-Pasifik.

“Indonesia kan salah satu regional dan Asean yang dalam 20 tahun stabil, walaupun ada Ukraina dan yang lain, Indonesia optimis, Asean stability growth bergeser episentrumnya ke Indo Pacific atau Asean,” ujarnya dalam HSBC Summit 2023 di Jakarta, Rabu (11/10/2023).

Berdasarkan catatan Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi sepanjang semester I/2023 mencapai Rp678,7 triliun atau 48,5 persen dari target.

Pada kesempatan yang sama, Ekonom Utama Makroekonomi, Perdagangan, dan Investasi Bank Dunia Habib Nasser Rab menilai Indonesia masih menjadi daya tarik bagi investor dengan capaian menjaga kestabilan ekonomi secara makro.

Menurutnya, Indonesia perlu melanjutkan apa yang sudah dilakukan dalam menjaga stabilitas ekonomi.

Rab membandingkan dengan negara emerging market lainnya, bahwa Indonesia menjadi negara yang paling menonjol. Terlebih, Rab menilai Indonesia berhasil menurunkan inflasi jauh lebih cepat dari perkiraan Bank Dunia.

Seiring dengan hal itu, Indonesia juga mampu mengelola utang dengan sangat baik dan menurunkan risiko utang.

Rab juga menyebutkan bahwa utang luar negeri Indonesia yang menurun menunjukkan kebutuhan pembiayaan eksternal juga menurun dari waktu ke waktu, yang mana kombinasi faktor ini berarti bahwa Indonesia mampu mengurangi risiko pada saat biaya pembiayaan meningkat, akses terhadap pembiayaan eksternal tetap terjaga.

Bersamaan dengan itu, Indonesia membangun beberapa penyangga untuk melindungi diri dari guncangan tertentu.

“Mempertahankan stabilitas lingkungan makroekonomi ini, menawarkan prediktabilitas dan kepastian bagi investor, saya pikir itu adalah kunci utamanya,” ujarnya.

Di sisi lain, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia berjanji akan kembali menuntaskan target investasi pada tahun ini, sebagaimana yang telah dimandatkan oleh Presiden Jokowi.

"Saya janji di depan kalian, Insya Allah dan mohon doanya target investasi ini saya akan tunaikan dengan baik untuk kepentingan rakyat, bangsa dan negara," tegasnya beberapa waktu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper