Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menko Airlangga Ungkap Penyebab Pertumbuhan Ekonomi Asean Bakal Terus Menanjak

Menko Airlangga Hartarto mengatakan pertumbuhan ekonomi Asean didukung oleh kuatnya permintaan domestik, khususnya konsumsi dan investasi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengikuti pertemuan tiga menteri Asean yang bertajuk Indonesia, Malaysia, Thailand Growth Triangle (IMT-GT) di Hotel Marriot Batam, Jumat (29/9/2023). JIBI/Rifki Setiawan Lubis.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengikuti pertemuan tiga menteri Asean yang bertajuk Indonesia, Malaysia, Thailand Growth Triangle (IMT-GT) di Hotel Marriot Batam, Jumat (29/9/2023). JIBI/Rifki Setiawan Lubis.

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut pertumbuhan ekonomi Asean bakal terus meningkat di tengah ketidakpastian kondisi global.

Menurutnya, hal ini didukung oleh kuatnya permintaan domestik, khususnya konsumsi dan investasi. Sehingga, pertumbuhan ekonomi Asean yang mencapai 5,6 persen pada  2022 diperkirakan sebesar 4,2 persen pada 2023, meningkat menjadi 4,5 persen pada 2024.

“Efek positif dari meningkatnya permintaan di negara-negara mitra utama ASEAN diperkirakan akan mendorong pertumbuhan kawasan ini melalui berbagai jalur, termasuk perdagangan, pariwisata, dan aliran masuk modal. Berbagai indikator perekonomian ASEAN hingga saat ini juga menunjukkan prospek yang baik,” ujarnya dalam UOB Gateway to ASEAN Conference 2023 di Jakarta, Rabu (11/10/2023).

Dia menambahkan, nilai total perdagangan barang dagangan di kawasan Asean mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya yaitu sebesar US$3,8 triliun pada 2022, meningkat sebesar 14,9 persen dari USD 3,3. triliun pada tahun 2021.

Airlangga pun menuturkan arus masuk Foreign Direct Investment atau FDI juga mencatat rekor tertinggi sebesar US$224,2 miliar, atau meningkat 5,5 persen dari US$212,4 miliar pada 2021, dengan mengidentifikasi peluang yang berkembang di sektor manufaktur dan jasa.

Lebih lanjut, sebagai bagian dari kawasan, Indonesia menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan inklusif disertai dengan tingkat inflasi yang relatif rendah dan terkendali.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II/2023 tumbuh 5,17 persen (yoy) atau 5,11 persen pada semester I/2023. Inflasi terkendali sesuai target 3 persen kurang lebih 1 persen dan pada September lalu mencapai 2,28 persen.

“Indonesia telah berhasil menjadi Ketua ASEAN pada 2023, di mana pada KTT bulan lalu, negara-negara anggota telah menegaskan komitmennya untuk menjadikan Asia Tenggara sebagai episentrum pertumbuhan ekonomi global di masa depan, yang berpotensi mencapai sekitar US$20 triliun pada 2023,” ujarnya.

Dirinya menyampaikan untuk mencapai visi ini, Asean pun telah berkomitmen untuk memperkuat ketahanan dengan memfokuskan upaya pada iklim kesehatan dan bencana, sistem pangan, sistem energi, stabilitas makroekonomi dan keuangan, rantai pasokan, dan ketahanan kelembagaan.  Selain itu, Asean juga akan akan memanfaatkan transformasi digital dan ekosistem hijau. 

Terakhir, Airlangga menuturkan kerja sama berkelanjutan menjadi inti untuk Asean bisa resilien dalam menghadapi perubahan dinamika global dan tantangan-tantangan yang muncul.

“Saya berharap sinergi yang kuat antar pemangku kepentingan di ASEAN yang coba dibangun UOB dalam forum ini akan menjadi katalis pertumbuhan ekonomi di kawasan, dan membuka investasi untuk rencana pembangunan kita,” tutupnya.

Sebagai informasi, UOB Gateway to ASEAN Conference bertajuk ASEAN Forging Ahead bakal dihadiri 70 perusahaan luar negeri, para pakar, pemerintah hingga pelaku bisnis yang dominan berasal dari China, Singapura, Malaysia, Thailand, Hong Kong dengan beragam sektor. Mulai dari hilirisasi, electric vehicle (EV), telekomunikasi hingga multifinance.

Delegasi yang hadir pada UOB Gateway to ASEAN Conference 2023 ini juga berkesempatan untuk membangun network bersama para pemimpin bisnis dengan pemahaman yang sama dan mendapatkan akses terhadap rangkaian saran dan solusi dari pakar-pakar UOB serta mitra yang terhubung dalam ekosistem.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper