Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AirAsia Bidik Potensi Lonjakan Penumpang Kampanye Pemilu 2024

AirAsia Indonesia melihat potensi lonjakan penumpang jelang kampanye Pemilu 2024.
Head of Indonesia Affairs and Policy PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) Eddy Krismeidi Soemawilaga./ BISNIS - Lorenzo A. Mahardhika
Head of Indonesia Affairs and Policy PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) Eddy Krismeidi Soemawilaga./ BISNIS - Lorenzo A. Mahardhika

Bisnis.com, JAKARTA – Prospek pertumbuhan penumpang pesawat di Indonesia pada akhir 2023 disebut akan dipengaruhi oleh kampanye politik untuk pemilihan presiden (Pilpres) dalam Pemilu 2024.

Hal ini diungkapkan oleh Head of Indonesia Affairs and Policy PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) Eddy Krismeidi Soemawilaga dalam konferensi pers AirAsia Travel Fair (AATF) 2023 di Jakarta pada Jumat (6/10/2023).

Eddy menjelaskan, secara umum pihaknya melihat adanya tren pertumbuhan penumpang dan penerbangan pada periode akhir tahun. Hal ini mengingat adanya masa liburan selama periode natal dan tahun baru.

Meski demikian, dia menyebut potensi pertumbuhan penumpang pada akhir 2023 akan bergantung pada kondisi kampanye politik menyambut Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

“Desember nanti tantangannya kampanye politik. Kalau kampanyenya aman, orang juga punya kepercayaan lebih bagus untuk melakukan penerbangan,” jelas Eddy.

Adapun, berdasarkan informasi pada laman resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang diakses pada Jumat (6/10/2023) masa kampanye Pemilu 2024 akan dimulai pada 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024.

Eddy menuturkan, hingga kuartal II/2023 perusahaan mencatatkan tren pertumbuhan penumpang yang positif. AirAsia tercatat membukukan rata-rata keterangkutan atau average load factor di kisaran 84 persen hingga kuartal II/2023.

Selanjutnya, AirAsia Indonesia menargetkan average load factor hingga akhir tahun berada di kisaran 85 persen hingga 88 persen. Untuk mengantisipasi pertumbuhan penumpang, Eddy mengatakan pihaknya berupaya untuk menambah jumlah armada hingga akhir tahun.

“Sampai Semester I/2023 kami sudah ada 21 pesawat, targetnya sampai akhir tahun bisa sekitar 26 sampai 28 pesawat tergantung situasi. Tambahan pesawat akan digunakan untuk menambah frekuensi penerbangan ke rute-rute yang populer,” jelas Eddy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper