Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Disparitas Harga BBM Makin Lebar, Kuota Pertalite Aman?

Disparitas harga Pertamax dan Pertalite yang melebar dikhawatirkan membuat masyarakat beralih mengonsumsi BBM khusus penugasan, Pertalite.
SPBU Pertamina. /Istimewa
SPBU Pertamina. /Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Kenaikan harga BBM nonsubsidi, seperti Pertamax memperlebar disparitas harga BBM nonsubsidi dengan jenis BBM khusus penugasan, Pertalite. Disparitas harga ini dikhawatirkan akan mendorong masyarakat untuk beralih membeli Pertalite.

Seiring dengan kekhawatiran tersebut, Badan Pengatur Hilir Minyak Dan Gas Bumi (BPH Migas) mencatat realisasi penyaluran Pertalite sampai dengan 21 September 2023 sudah melebihi 60 persen dari total kuota 2023.

Anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurrahman mengatakan, realisasi penyaluran BBM jenis Pertalite sampai saat ini sudah berada di angka 21,5 juta kiloliter (kl) dari kouta 2023 sebesar 32,56 juta kl.

“Realisasi penyaluran per 21 September, Pertalite 66,5 persen atau 21,5 juta kl,” kata Saleh kepada Bisnis, Jumat (6/10/2023).

Kemudian, untuk BBM subsidi jenis Solar, Saleh menjabarkan bahwa penyaluran Solar per 21 September 2023, sudah mencapai 73,5 persen atau 12,5 juta kl dari kouta tahun 2023 sebesar 17 Juta kl.

Saleh menyebut bahwa pihaknya masih terus memantau agar penyaluran Pertalite dan Solar tak melebihi kuota yang ditetapkan tahun ini, salah satunya dengan terus mengawasi penyaluran BBM subsidi secara tepat sasaran.

“Itu [sisa] kuota yang harus kita jaga agar cukup termasuk dengan digitalisasi subsidi tepat,” ucapnya.

Lebih lanjut, Saleh menyampaikan bahwa pihaknya mengharapkan konsumen yang sudah menggunakan Pertamax tidak bermigrasi  mengonsumsi Pertalite.

Adapun, terkait dengan jumlah kuota BBM bersubsidi untuk tahun depan, Saleh menuturkan bahwa pihaknya masih menghitung dan melihat realisasi tahun ini.

“Kita masih hitung dengan melihat realisasi tahun ini dengan berbagai parameter termasuk perkembangan ekonomi,” tutur Saleh.

Seperti yang diketahui, PT Pertamina (Persero) melalukan penyesuaian harga BBM nonsubsidi per tanggal 1 Oktober 2023. Dalam penyesuaian ini, harga Pertamax untuk wilayah DKI Jakarta naik Rp700 menjadi Rp14.000 per liter. Pada bulan lalu, BBM dengan nilai oktan 92 (RON 92) ini dibanderol seharga Rp13.300 per liter.

Harga Pertamax Turbo naik menjadi Rp16.600 per liter. BBM jenis bensin dengan nilai oktan 98 (RON 98) tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp700 per liter dibandingkan bulan sebelumnya yang dipatok Rp15.900 per liter.

Untuk BBM jenis diesel, harga Dexlite mengalami kenaikan Rp850 menjadi Rp17.200 per liter, dari bulan sebelumnya yang sebesar Rp16.350 per liter.

Kemudian, Pertamina Dex dipatok seharga Rp17.900 per liter atau naik Rp1.000 dibandingkan bulan lalu yang dibanderol seharga Rp16.900 per liter.

Sementara itu, harga Pertalite dan Solar subsidi tidak mengalami perubahan atau tetap Rp10.000 untuk Pertalite dan Rp6.800 untuk Solar subsidi. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper