Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pergerakan Minyak Dunia Kerek Harga Pertamax, Pertalite Bakal Ikut Naik?

Pergerakan harga minyak dunia membuat harga Pertamax mengalami terus mengalami kenaikan. Begini kata Kementerian ESDM soal dampak terhadap harga Pertalite
Pengendara mengisi bahan bakar di SPBU, di Jakarta, Senin (9/4/2018)./JIBI-Dwi Prasetya
Pengendara mengisi bahan bakar di SPBU, di Jakarta, Senin (9/4/2018)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite tidak akan mengalami kenaikan meskipun harga minyak mentah dunia terus menguat. 

Harga minyak mentah dunia terus bergerak di level US$90 per barel. Pada Senin (2/10/2023), harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) pada kontrak November 2023 menguat 0,11 persen atau 0,10 poin ke US$90,89 per barel pada pukul 13.00 WIB di New York Mercantile Exchange AS. 

Kemudian, harga minyak Brent kontrak Desember 2023 juga menguat 0,08 persen atau 0,07 poin ke US$92,27 per barel pada pukul 13.00 WIB di bursa ICE Eropa. 

Seiring dengan pergerakan harga minyak, harga BBM nonsubsidi, seperti Pertamax terus mengalami kenaikan dalam 2 bulan berturut-turut. Pertamina mematok harga Pertamax sebesar Rp14.000 per liter per 1 Oktober 2023 atau naik Rp700 dibandingkan bulan sebelumnya. 

Namun demikian, Direktur Jenderal (Dirjen) Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji memastikan bahwa pemerintah tidak berencana melakukan penyesuaian harga Pertalite yang merupakan jenis BBM khusus penugasan (JBKP).

“Oh, enggak [penyesuaian harga Pertalite],” kata Tutuka saat ditemui di Kementerian ESDM, Senin (2/10/2023).

Menurutnya, harga minyak mentah dunia akan berangsur turun sehingga belum diperlukan untuk dilakukan penyesuaian harga Pertalite yang saat ini masih ditetapkan sebesar Rp10.000 per liter. 

"Kan yang mentah-mentah sudah turun lagi, tidak naik terus," tuturnya. 

Di sisi lain, Tutuka menyebut bahwa saat ini pemerintah terus mengupayakan penyaluran BBM subsidi agar dapat dilakukan secara tepat sasaran. Terlebih untuk jenis BBM khusus penugasan, seperti Pertalite, Tutuka menyampaikan bahwa pemerintah bakal terus mengawal dan memastikan pendistibusiannya benar-benar ke masyarakat yang membutuhkan.

“Bahwa BBM untuk JBKP itu harus tepat sasaran yang pernah revisi yang dulu,” ucapnya.

Sementara itu, Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menegaskan bahwa untuk BBM yang mengalami kenaikan harga hanya BBM nonsubsidi. 

Untuk BBM bersubsidi seperti Pertalite, pihaknya tetap menerapkan harga yang sama sesuai dengan ketentuan pemerintah.

“Untuk BBM penugasan (JBKP) Pertalite harga tetap Rp 10.000 per liter dan BBM subsidi Solar tetap Rp6.800 per liter sesuai yang ditetapkan pemerintah,” ujar Irto.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper