Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Colliers Ramal Sektor Perkantoran Baru Pulih Kembali pada 2026

Colliers Indonesia menyampaikan, sektor perkantoran setidaknya membutuhkan waktu 2 hingga 3 tahun untuk mencapai perbaikan yang signifikan.
Warga beraktivitas dengan latar suasana gedung perkantoran di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II/2023 akan terjaga di level 5 persen, seiring dengan perkembangan yang positif. JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha
Warga beraktivitas dengan latar suasana gedung perkantoran di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II/2023 akan terjaga di level 5 persen, seiring dengan perkembangan yang positif. JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Konsultan properti Colliers Indonesia memperkirakan sektor perkantoran akan pulih kembali pada 2026.

Senior Associate Director Colliers Indonesia Ferry Salanto menyampaikan, sektor ini setidaknya membutuhkan waktu 2 hingga 3 tahun untuk mencapai perbaikan yang signifikan.

“Kami melihat bahwa untuk sektor perkantoran ini memerlukan waktu 2-3 tahun lagi untuk mencapai perbaikan yang signifikan, dan makanya kita berhitung bahwa sektor perkantoran akan pulih lagi di 2026,” kata Ferry dalam media briefing dikutip Kamis (5/10/2023).

Dia menjelaskan, tingkat permintaan untuk sektor perkantoran secara umum masih belum terlalu tinggi. Kondisi ini diperkirakan terus terjadi hingga akhir 2023.

Tingkat hunian juga tercatat masih mengalami penurunan, terutama dicentral business district (CBD). Dalam paparannya, tingkat hunian pada kuartal III/2023 di CBD sebanyak 73,4 persen, sedangkan di luar CBD 75,1 persen.

Ferry menyebut, masih akan ada perlambatan tingkat hunian di mana lebih disebabkan oleh limpahan pasokan yang akan masuk, terutama hingga akhir 2023. Tercatat total pasok kumulatif Jakarta mencapai 11,1 juta meter persegi, dengan perincian CBD 7,32 juta meter persegi dan di luar CBD 3,82 juta meter persegi.

Sementara itu, Ferry melihat bahwa pasar perkantoran tetap kompetitif, mendorong para pemilik gedung untuk tetap adaptif dan fleksibel agar bisa menarik penyewa potensial. 

Adanya, tren menyewa ruang kantor yang sebelumnya sudah digunakan memberikan efisiensi biaya kepada penghuni baru lantaran penyewa tidak perlu mengeluarkan biaya lebih untuk merenovasi ruangan yang akan ditempati. 

Pasar perkantoran yang tetap kompetitif turut mendorong penyesuaian tarif meski tak signifikan. Ferry mengatakan, untuk tarif sewa, terjadi peningkatan tidak lebih dari 3 persen pada 2023-2025, meskipun masih terlihat untuk menurunkan harga sewa terutama di daerah Rasuna Said, Gatot Subroto, dan Satrio.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper