Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat realisasi produksi batu bara nasional telah mencapai 567,2 juta ton per 5 Oktober 2023. Realisasi ini telah mencapai 81,67 persen dari target 2023 sebesar 694,5 juta ton.
Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Lana Saria menilai capaian produksi batu bara tersebut sangat baik bagi pemerintah.
“Ya, nggak apa-apa [produksi batu bara melebihi target], kan bagus. Kan memang ada revisi nanti, ada revisi juga,” kata Lana saat ditemui di Kementerian ESDM, Kamis (5/10/2023).
Lana menuturkan, perusahaan batu bara kemungkinan masih akan merevisi rancangan kerja dan anggaran biayanya (RKAB) terkait target produksi. Untuk itu, realisasi produksi batu bara tahun ini bisa saja melebihi target yang telah ditetapkan pemerintah.
Adapun, Kementerian ESDM tidak berencana untuk merevisi target produksi batu bara tahun ini.
“Kita nggak pernah revisi target. Target tetap segitu. Nanti kita lihat, ada juga yang nggak bisa tercapai karena sesuatu hal. Nanti kita lihat akhirnya lah,” ujarnya.
Baca Juga
Diberitakan sebelumnya, kuartal IV/2023 menjadi momentum bagi emiten-emiten penambang batu bara untuk memacu operasional guna mencapai target produksi sepanjang tahun ini.
Di sisi lain, kinerja emiten di sektor ini bakal dipengaruhi oleh fenomena El-Nino yang berimbas terhadap cuaca kering dan suhu bumi yang lebih hangat.
Direktur PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) Dileep Srivastava mengatakan, emiten tambang kongsi Grup Bakrie dan Grup Salim itu menargetkan volume produksi batu bara 75 juta ton hingga 80 juta ton pada 2023. Menurutnya, tidak ada revisi dari target awal BUMI.
“Tidak ada perubahan dari guidance awal kami. Produksi ini meningkat dibanding 70 juta ton pada 2022,” kata Srivastava kepada Bisnis, Rabu (4/10).