Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada Kereta Cepat Whoosh, KAI Bakal Modifikasi Rute Argo Parahyangan?

KAI mengungkapkan nasib KA Argo Parahyangan setelah kereta cepat Whoosh resmi diluncurkan pada 2 Oktober lalu.
Suasana gerbong kereta Argo Parahyangan jurusan Gambir - Bandung terlihat kosong dari penumpang di Stasiun gambir, Jakarta, Jumat (27/3). Bisnis/Dedi Gunawan
Suasana gerbong kereta Argo Parahyangan jurusan Gambir - Bandung terlihat kosong dari penumpang di Stasiun gambir, Jakarta, Jumat (27/3). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, Didiek Hartantyo, angkat bicara terkait nasib KA Argo Parahyangan setelah Kereta Cepat WHOOSH Indonesia resmi diluncurkan pada 2 Oktober 2023 lalu.

Didiek memastikan layanan KA Argo Parahyangan akan tetap beroperasi setelah peluncuran Kereta Cepat WHOOSH Indonesia. Dia mengatakan, perseroan berkomitmen untuk menjaga kelangsungan layanan salah satu rute kereta yang sudah melegenda di Indonesia. 

"Argo Parahyangan kan sudah melegenda ya, sudah jadi milik masyarakat Jawa Barat. Kita harus jaga kelangsungannya," kata Didiek di Stasiun Gambir, Jakarta pada Rabu (4/10/2023).

Didiek memaparkan, saat ini perseroan tengah mengkaji pengembangan layanan Kereta Api Argo Parahyangan usai peluncuran Kereta Cepat WHOOSH Indonesia.

Dia menuturkan, pihaknya mengupayakan terjadinya keselarasan dan keseimbangan pelayanan baik pada Argo Parahyangan maupun Kereta Cepat WHOOSH Indonesia. 

Salah satu rencana yang tengah dibahas adalah penambahan titik pemberhentian untuk KA Argo Parahyangan. Beberapa titik yang mungkin ditambahkan pada rute layanan ini seperti di Stasiun Bekasi, Stasiun Cikampek, dan lainnya. 

"Ini sedang dalam proses, kita sedang memikirkan skema layanan yang terbaik untuk masyarakat. Intinya harus ada keharmonisan antar berbagai layanan kereta," jelas Didiek.

Sebelumnya, Ketua Institut Studi Transportasi (Instran), Ki Darmaningtyas, mengatakan, salah satu dampak kehadiran KCJB terhadap KA Argo Parahyangan adalah menurunnya jumlah penumpang moda transportasi tersebut.

Dia menjelaskan, salah satu kelompok yang akan beralih ke kereta cepat adalah masyarakat yang biasanya menggunakan kendaraan pribadi ke Bandung. Darmaningtyas menilai, dari segi waktu, perjalanan dengan KCJB akan lebih cepat dibandingkan dengan kendaraan pribadi.

“Sementara dari segi cost, jatuhnya saya kira akan sama, sehingga mereka yang biasa menggunakan mobil akan berpindah ke moda ini,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper