Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Dwiyana Slamet Riyadi membantah soal tudingan adanya syarat wajib pelamar calon pramugari kereta cepat Jakarta-Bandung (KJCB) bisa berbahasa Mandarin.
"Enggak harus kok, kita ajarkan supaya familiar aja," ujar Dwiyana saat ditemui di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (29/9/2023).
Menurutnya alasan ada bahasa China, kata dia, karena sebagian saham proyek kereta cepat dimiliki oleh perusahaan BUMN milik China.
"Tapi tidak ada keharusan. Yang penting secara kompetensi kan kita juga pernah bilang. Jadi nggak keharusan bisa bahasa Mandarin. Mereka malah kita ajarkan secara masif hanya percakapan sehari-hari aja lah," katanya.
Dia pun mengatakan bakal menambah jumlah penerimaan pramugari yang saat ini hanya ada 12 orang dari 6.000 pelamar.
"Jadi sekarang sudah bertambah terus," ucapnya.
Baca Juga
Sebelumnya, viral di media sosial soal rekrutmen pramugari KCJB hanya meloloskan 12 orang setekah melalui tahapan 5 kali test. Kabar itu diunggal melalui akun @rahmaniarbaftim dan menjadi viral di media sosial X.
Dalam unggahan tersebut juga disebutkan bahwa calon pelamar pramugari KCJB diharuskan bisa berbahasa Mandarin. Bahkan, banyak juga pelamar dari China.
"Dari 6.000 pelamar pramugari KCJB hanya lulus 12 orang setelah melalui tahapan 5× test. Mereka diharuskan pula untuk bisa berbahasa China dan banyak juga pramugari dari China", tulis akun tersebut di media sosial X, dikutip Jumat (29/9/2023).