Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gaduh TikTok Minta Ditutup, Tiga Menteri Jokowi Malah Tak Kompak

Tiga Menteri Jokowi belum bisa memberikan solusi konkret soal gaduh TikTok yang minta ditutup oleh para pedagang UMKM.
Dwi Rachmawati,Rio Sandy Pradana
Jumat, 22 September 2023 | 07:30
Pedagang Tanah Abang meminta agar pemerintah tutup TikTok karena membuat omzet UMKM anjlok./ BISNIS - Dwi Rachmawati
Pedagang Tanah Abang meminta agar pemerintah tutup TikTok karena membuat omzet UMKM anjlok./ BISNIS - Dwi Rachmawati

Bisnis.com, JAKARTA - TikTok, platform digital asal China, membuat gaduh usai dianggap merugikan pedagang UMKM karena menjual barang sangat murah. Sayangnya, tiga menteri Presiden Jokowi belum bisa memberikan solusi.

TikTok dianggap telah menggilas usaha para pedagang di Pasar Tanah Abang, atau yang dikenal sebagai
pusat grosir tekstil dan produk tekstil terbesar se-Asia Tenggara.

Para pedagang yang resah akan keberadaan platform asal China itu, mendesak pemerintah untuk menutup fitur TikTok Shop. Pasalnya, di platform itu banyak produk dijual dengan harga miring di luar nalar hingga membuat produk pedagang mati kutu tak dilirik pembeli.

Desakan pedagang untuk menutup TikTok itupun direspons oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM), Teten Masduki. Dia menegaskan bahwa dirinya tidak bisa serta-merta menutup TikTok Shop karena tidak memiliki wewenang.

"Ada yang tafsirkan saya mau nutup TikTok. Mana bisa Menteri Koperasi tutup TikTok," ujar Teten di Smesco, Kamis (21/9/2023).

Menurut Teten, ihwal perizinan dan operasional TikTok berada di bawah kewenangan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Investasi.

Kendati tak bisa menutup TikTok, Teten mengaku menaruh perhatian lebih pada barang-barang murah yang dijual di TikTok Shop. Dia menduga maraknya produk ilegal atau selundupan yang dijual di platform telah menyebabkan harga yang begitu murah.

Oleh karena itu, Teten mengatakan perlu ada aturan tegas terkait dengan legalitas barang impor yang dijual di platform. Penerapan aturan perlu dilakukan secara adil, baik pada perdagangan offline maupun online.

Selama ini dia getol mendorong aturan barang impor di e-commerce, tapi dia mengaku bukan berarti dirinya anti terhadap asing. Hanya saja, dia ingin agar transformasi digital dapat meningkatkan usaha UMKM secara berkelanjutan, alih-alih mematikan.

TikTok Kantongi Izin

Berbeda dengan Teten, Menkominfo Budi Arie Setiadi justru menganggap praktik bisnis social commerce TikTok bukan hal yang salah. Saat dikonfirmasi olehnya, pihak TikTok mengaku telah mengantongi izin menjalankan e-commerce dari Kemendag.

"Dia [TikTok] sudah saya panggil. Dia bilang sudah dapat izin e-commerce per Juli 2023 dari Departemen Perdagangan [Kemendag]," ujar Budi usai menghadiri UMKM Digital Summit di Smesco.

Budi justru menganggap penggabungan dua model bisnis dalam satu platform seperti yang dilakukan TikTok adalah hal wajar seiring perkembangan teknologi.

Adapun ihwal barang murah di TikTok Shop, Budi juga mengaku telah mengkonfirmasi langsung kepada TikTok. Dia menyebut, barang murah itu bukan jual rugi atau predatory pricing, hanya barang promo yang sengaja dijual murah dalam rentang waktu tertentu, alias diobral.

Di sisi lain, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan sebagai regulator perdagangan tak menampik bahwa kekuatan TikTok Shop sangat besar, bahkan melebihi e-commerce pada umumnya. Perlu ada aturan untuk menata social commerce.

"TikTok itu benar, ya socio commerce, keuangan, perdagangan, sosial media waduh jadi satu. Itu kalau enggak diatur collapse [UMKM dan e-commerce] betul," kata Zulhas dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPR-RI, Senin (4/9/2023).

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper